Pengamat sepak bola nasional, M. Kusnaeni menilai kompetisi Liga 1 sulit untuk digelar awal Februari sesuai rencana dan jadwal Liga Indonesia Baru (LIB). Ia memprediksi Liga 1 baru bisa dimulai pertengahan 2021 atau Juli mendatang.
Hal itu diungkapkan Kusnaeni melihat realita yang terjadi di awal tahun baru 2021. Mulai dari kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga mereda sampai sikap PSSI soal nasib kelanjutan kompetisi yang belum juga terlihat.
"Di akhir tahun lalu, September - November saya masih semangat kompetisi bisa bergulir. Tapi sekarang realistis, rasanya mustahil menggulirkan kompetisi di Februari dengan kondisi pandemi saat ini," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Rabu (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kusnaeni, paling realistis Liga 1 baru bisa berjalan pasca-lebaran Idul Fitri 12-13 Mei 2021. Artinya akhir Mei sampai akhir Juni mulai masuk masa persiapan klub, kemudian kick off di Juli 2021.
![]() |
Saat ini Indonesia sedang memulai proses vaksinasi Covid-19 yang dianggap menjadi cara ampuh untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Dalam pelaksanaannya, vaksinasi ini disebut Kusnaeni bakal melibatkan pihak kepolisian untuk pengamanan prosesnya.
Belum lagi kondisi klub yang sebagian besar pemainnya habis kontrak di akhir 2020. Untuk mencari pemain baru dianggap bakal susah, belum lagi terbentur regulasi PSSI yang tidak memperbolehkan pemain pindah ke klub lain dalam divisi yang sama.
"Realistisnya, PSSI tidak gampang buat keputusan. Jadi lebih baik, biarkan kontrak selesai, fokus ke musim baru 2021-2022 dan itu tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu dekat," ungkapnya.
"Paling realistis habis lebaran dengan menggunakan sistem musim seperti Eropa, pertengahan tahun ke tengah tahun berikutnya. Ada untung, ada rugi tapi bukan persoalan kalau buat Indonesia di situasi seperti ini," imbuh Kusnaeni.
Menurut Kusnaeni, kondisi di Indonesia sangat jauh berbeda dengan Inggris yang pemerintahnya kembali mulai menerapkan sistem lock down. Di Inggris, kompetisi sepak bola tetap jalan sebagai hiburan buat masyarakat selama lock down.
Hal lain yang belum jelas menurut Kusnaeni adalah status kompetisi di 2021 yang masih menggantung di mata klub; melanjutkan kompetisi 2020 yang baru bergulir tiga pekan atau memulai musim kompetisi baru 2021.Sayangnya, pengambil keputusan di Indonesia masih ragu meniru langkah yang diambil Inggris untuk sepak bola selama masa pandemi.
"PSSI juga jangan ragu buat keputusan. Jangan sampai keputusan yang diambil merugikan klub karena akan sangat mempengaruhi nasib klub dan pemain," ujarnya.
(ptr/jal)