Di tengah maraknya pembubaran tim Liga 1 2020, Persib Bandung dan Arema FC memilih meliburkan pemain di masa pandemi Covid-19.
Sejumlah klub memilih untuk membubarkan tim di tengah ketidakpastian nasib kompetisi Liga 1 selama pandemi Covid-19. Sementara Persib Bandung dan Arema FC meliburkan pemain.
Lihat juga:3 Kunci Kebangkitan Barcelona |
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono mengatakan selama kondisi pandemi Covid-19 yang membuat kompetisi berhenti, Maung Bandung tidak pernah membubarkan tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak pernah membubarkan tim. Sementara tim diliburkan sampai ada kepastian dari PSSI atau LIB soal kompetisi," kata Teddy kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/1).
Sementara itu, General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengungkapkan Arema meliburkan tim sambil menunggu kepastian kompetisi. Menurut Ruddy, sebagian besar tim yang membubarkan diri karena kontrak pemain berakhir 2020.
Sementara di Arema, hanya satu-dua pemain yang kontraknya habis pada Desember 2020 dan Januari 2021. Selebihnya, banyak pemain yang kontraknya habis di Februari mendatang.
"Kalau kami sekarang tim libur karena banyak kontrak habis Februari. Beda sama Madura United dan Persebaya yang memilih membubarkan tim karena kontrak pemainnya habis sejak akhir tahun."
"Kami juga belum tahu nanti bagaimana setelah Februari. Kami berharap sepak bola sudah jalan lagi. Bagi kami, mau dilanjut atau musim baru yang penting kompetisi bergulir lagi. Tapi kalau musim 2020 berhenti dan ada konsekuensi hukum setelahnya, bagaimana?" kata Ruddy.
Sebelumnya, Persebaya Surabaya, Madura United dan Persipura Jayapura memilih untuk membubarkan tim. Sekretaris Tim Persebaya, Ram Surahman mengatakan pembubaran dilakukan karena kebanyakan kontrak pemain selesai 31 Desember.
![]() |
Sedangkan Persipura memilih membubarkan tim karena tidak lagi memiliki uang untuk membayar kewajiban klub terhadap pemain setelah termin terakhir dana sponsor dari Bank Papua senilai Rp5 miliar tidak cair.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita mengaku memahami kondisi tim yang memilih untuk membubarkan tim. Klub-klub juga sudah melakukan komunikasi sebelum bikin keputusan membubarkan tim.
Situasi ini terpaksa dilakukan terlebih dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali mulai 11-25 Januari tidak diizinkan untuk melakukan perkumpulan.
"Alasannya sama semua, pemain sudah selesai kontrak. Kebanyakan mereka tidak kontrak jangka panjang. Kalau yang kontrak 2-3 tahun pasti dijaga. Jadi mereka menunggu kapan liga mulai kepastiannya, baru mereka merekrut pemain lagi. Karena dalam kondisi ini pemain jadi beban buat klub jika liga tidak jalan," ujar Hadian Lukita.
(ttf/jun)