Tanpa keunggulan stamina dan waktu istirahat, Ginting sejatinya tetap punya modal kuat untuk mengalahkan Axelsen. Lihat saja rekor head to head mereka yang ada di angka 4-3 untuk keunggulan Ginting.
Pada duel terakhir di Yonex Thailand Open, Ginting juga sejatinya mampu membuat Axelsen pontang-panting. Namun Ginting membuang peluang untuk menang.
Setelah unggul 11-7 di interval gim penentuan, Ginting seolah hilang di lapangan. Axelsen dengan mudah meraih angka demi angka tanpa perlawanan berarti dari Ginting di sisa laga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan di gim ketiga masih ditambah catatan bahwa di gim pertama sejatinya Ginting juga sempat unggul 19-17 sebelum Axelsen meraih empat poin beruntun untuk memenangkan gim pertama.
![]() |
Kekalahan Ginting di babak kedua Toyota Thailand Open pekan lalu juga menggambarkan kondisi Ginting yang bisa tiba-tiba 'hilang' di tengah pertarungan. Ginting membuang peluang menang di gim pertama ketika ia sudah unggul 17-10 dan akhirnya kalah lewat rubber game.
Dari gambaran umum penampilan Ginting, ia punya modal bagus untuk bisa lolos dari grup neraka.
Ginting terbilang sudah bisa menemukan ritme permainan yang ia inginkan di laga-laga yang dijalani meski hal itu kemudian dibuyarkan inkonsistensi yang bisa tiba-tiba datang menyerang Ginting di tengah laga.
Selain Axelsen, Ginting juga punya modal keunggulan head to head melawan Chou Tien Chen (6-5) dan Lee Zii Jia (2-0). Hal inilah yang sepatutnya membuat Ginting tak gentar dan percaya bisa selamat dari grup neraka ini.
Laga lawan Chou Tien Chen juga tentu tidak akan mudah bagi Ginting, namun begitu pula bila melihat dari sudut pandang Chou Tien Chen. Ginting akan selalu jadi lawan yang bakal menguras tenaga Chou Tien Chen di tiap kali mereka bertemu.
![]() |
Lee Zii Jia yang otomatis jadi underdog di grup ini juga tak bisa dipandang sebelah mata. Dia adalah pemain yang paling tak terbebani untuk lolos di grup ini sehingga bakal selalu menikmati momen permainan.
Ginting tak perlu gentar berada di grup neraka karena ia punya modal bagus di dalamnya, baik dari segi teknik di lapangan maupun modal pendukung berupa waktu istirahat dan persiapan yang lebih matang.
Satu hal yang mesti diingat Ginting adalah ia tak boleh lagi membiarkan inkonsistensi tiba-tiba muncul merusak permainan dan menyadari bahwa tujuannya di turnamen BWF World Tour Finals bukan sekadar lolos dari grup neraka, melainkan membidik gelar juara.
(jun)