Pelatih Jose Mourinho memiliki sejumlah kontroversi saat melawan Liverpool jelang duel melawan Tottenham Hotspur, Jumat (29/1) dini hari waktu Indonesia.
Duel di Stadion Tottenham pada pekan ke-20 Liga Inggris nanti penting bagi Liverpool dan The Lilywhites demi ambisi keduanya masuk ke empat besar.
Panasnya persaingan berpotensi memunculkan kontroversi lain dari sosok Mourinho. Pelatih berjuluk The Special One tersebut terkenal sebagai pelatih yang sarat kontroversi, mulai dari komentar hingga tingkah laku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah kelakuan pelatih asal Portugal itu yang mengundang perdebatan pernah melibatkan The Reds yang kini jadi juara bertahan Liga Inggris.
Perseteruan Mourinho dengan Liverpool bermula dari final Piala Liga Inggris 2005. Dalam laga di Stadion Millennium itu The Reds unggul lebih dahulu melalui John Arne Riise.
Akan tetapi, gol bunuh diri Steven Gerrard di menit ke-79 membuat pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan.
Usai gol penyeimbang itu Mourinho berulah dengan membuat gestur provokasi ke tribune suporter Liverpool. Wasit Steve Bennett memberikan kartu merah kepada Mourinho.
Mourinho menolak berjabat tangan dengan pelatih Liverpool Rafael Benitez usai Chelsea kalah 1-2 di semifinal Piala FA 2005/2006 di Old Trafford.
Dalam konferensi pers usai laga Mourinho mengingatkan Benitez soal jauhnya selisih poin antara Chelsea dan Liverpool. Pada musim itu Mourinho juara Liga Inggris bersama Chelsea.
Tottenham kalah 1-2 dari Liverpool pada pertemuan pertama di musim ini di Anfield, Desember 2020.
Usai laga tersebut Mourinho mengkritik taktik Jurgen Klopp yang dianggap licik, yaitu kerap memprovokasi wasit sehingga pemainnya mudah diberikan kartu kuning.
Kala itu gelandang Tottenham Giovani Lo Celso tampil impresif, namun mendapatkan satu kartu kuning. Karena takut Lo Celso dikartu merah, Mourinho menggantinya dengan Lucas Moura di menit ke-58. Pergantian itu membuat permainan Tottenham berubah hingga akhirnya kalah 1-2.
(sry/jal)