Kiper David de Gea membuat sejumlah kesalahan pada musim ini di berbagai kompetisi. Sebagian besar kesalahan itu membuat Manchester United gagal menang.
Penampilan De Gea di bawah mistar gawang MU terus menjadi sorotan sejak musim lalu. Pada musim 2019/2020, De Gea kebobolan 36 kali dari 38 laga, dengan 3 di antaranya karena kesalahan sendiri.
Pada musim ini, beberapa kesalahan De Gea juga membuat Man Utd gagal menang. Bahkan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu tersingkir dari Liga Champions karena kesalahan De Gea.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
De Gea terlambat dalam menutup peluang gol dari Justin Kluivert yang merupakan gol ketiga Leipzig dalam laga itu. Kemenangan 3-2 Leipzig membuat Man Utd tersingkir dari Liga Champions.
Gol itu sebenarnya tidak murni kesalahan De Gea, tetapi juga pertahanan MU yang longgar. Meski demikian, gol Kluivert itu berpotensi tidak terjadi jika De Gea lebih cepat bergerak melakukan antisipasi.
MU tertinggal 0-2 lebih dahulu dari Southampton di pekan ke-10 sebelum menang 3-2. Gol pertama Southampton yang dicetak Jan Bednarek tidak lepas dari kesalahan De Gea.
Kiper asal Spanyol itu terlihat ragu saat hendak mengantisipasi sepak pojok James Ward-Prowse. Akhirnya De Gea terlambat bergerak dan tidak bisa mengantisipasi sundulan Bednarek.
De Gea sebenarnya bisa membaca tendangan bebas Ward-Prowse. Akan tetapi, posisi tangan De Gea saat menepis bola justru setelah di dalam gawang. Tendangan bebas itu akhirnya jadi gol bagi Southampton.
Pergerakan yang terlambat kembali dilakukan De Gea ketika MU menjamu Sheffield United di pekan ke-20 Liga Inggris. Sheffield unggul lebih dulu lewat sundulan Kean Bryan.
Dalam tayangan ulang De Gea terlihat mendapat dorongan dari Billy Sharp. Tetapi banyak pihak yakin, jika De Gea tidak terlambat membuat pergerakan saat mengantisipasi tendangan sudut itu, dorongan maupun gol Bryan tidak akan terjadi.
Gol balasan Everton melalui Abdoulaye Doucoure juga dipercaya karena eror De Gea. Mantan kiper Atletico Madrid itu salah posisi saat menepis tendangan Dominic Calvert-Lewin yang akhirnya bergerak liar dan dimanfaatkan Doucoure jadi gol.
Saat Calvert-Lewin melepaskan tendangan, posisi Doucoure masih jauh dari bola. Akan tetapi karena bola hanya ditepis De Gea dan bergerak liar, momen itu dimanfaatkan Doucoure. Situasi akan berbeda jika De Gea bisa lebih tenang dan menangkap bola Calvert-Lewin.
De Gea tidak cepat mengantisipasi pergerakan Calvert-Lewin yang mencetak gol penyeimbang 3-3 jelang laga bubar. Pergerakan kiper 30 tahun tersebut terlalu lama sehingga Calvert-Lewin bisa langsung melepaskan tendangan usai mengontrol bola.
(sry/jal)