Jan Blachowicz memiliki sejumlah kelebihan yang bisa menjadi senjata guna mempertahankan sabuk juara light heavyweight saat melawan Israel Adesanya di UFC 259 di Las Vegas, Minggu (7/3).
Sejumlah pihak menjagokan Blachowicz bisa mengalahkan Adesanya, namun kubu lain menganggap petarung Polandia itu sebagai underdog.
Meski demikian, empat kemenangan beruntun di kelas berat ringan sebelum melawan Adesanya bisa menjadi modal sekaligus indikasi kalau Blachowicz bukan lawan enteng bagi Adesanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti petarung lain termasuk juga Adesanya, Blachowicz memiliki kemampuan tersendiri yang bisa dijadikan senjata dalam melumpuhkan lawan.
Kelebihan-kelebihan itu sudah dibuktikan Blachowicz guna memenangi pertarungan di light heavyweight hingga akhirnya juara dan menantang Israel Adesanya di UFC 259.
Dalam beberapa pertarungan pukulan menjadi senjata andalan Blachowicz. Mulai dari jab, hook, hingga uppercut bisa dimainkan Blachowicz, minimal menggoyahkan lawan.
Dalam perebutan sabuk juara kelas berat tingan, Dominick Reyes roboh dengan uppercut kiri Blachowicz. Meski cenderung bergaya bertarung orthodox, namun Blachowicz memiliki pukulan kiri yang keras. Pukulan itu makin terasa mengerikan jika dia mengubah gayanya menjadi southpaw.
Bisa dikatakan serangan pukulan dan tendangan Blachowicz sama baiknya. Tendangan ini umumnya tidak mematikan lawan, tetapi bisa jadi pembuka serangan berikutnya bagi Prince of Cieszyn.
Blachowicz bahkan melatih dengan keras headkick atau tendangan ke arah kepala guna merobohkan Adesanya di UFC 259.
Blachowicz sejatinya tidak memiliki dasar gulat. Bela diri andalanya adalah Brazilian jiu-jitsu.
Akan tetapi, melihat keunggulan dari sisi postur, Blachowicz bisa menggunakan gulat guna merobohkan Adesanya, lalu melanjutkan serangan dengan pukulan bertubi-tubi.
(sry/osc)