4. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Seperti julukannya, The Daddies, bukan muka baru di dunia badminton. Ahsan dan Hendra sudah lebih dari 10 kali tampil di All England. Ahsan lebih dahulu tampil bersama Bona Septano dan Hendra berpartner dengan Markis Kido.
Ahsan/Hendra pertama main di All England pada 2013 dan langsung mencapai semifinal. Setahun berselang gelar juara berhasil mereka raih. Dalam empat penyelenggaraan All England selanjutnya, Ahsan/Hendra mentok di perempat final. Baru pada 2019 pasangan veteran ini kembali berjaya. Tahun lalu langkah Ahsan/Hendra sampai di babak perempat final.
5. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
Ganda putra ketiga Indonesia ini berharap menjadi juara di All England 2021 untuk menyamai catatan Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra yang sudah mencatatkan nama sebagai kampiun All England.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prestasi terbaik Fajar/Rian di All England adalah mencapai semifinal pada 2019 setelah gugur di babak pertama pada 2017 dan 2018. Sedangkan tahun lalu, Fajar/Rian gagal masuk perempat final.
![]() |
6. Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Greysia dan Apri baru bermain bersama di All England pada 2018. Setahun sebelumnya, Apri menjalani debut All England bersama Anggia Shitta Awanda. Sementara Greysia sudah mencicip All England pertama pada 2006 dan sejak saat itu sudah berganti-ganti pasangan.
Debut Greysia/Apriyani di All England 2018 ditandai hasil gagal melangkah ke babak kedua. Sanggup masuk perempat final di 2019, Greysia/Apriyani kembali kandas di babak pertama pada tahun lalu.
7. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
Praveen/Melati merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang berstatus sebagai juara bertahan. Praveen sebelumnya pernah merasakan juara All England 2016 bersama Debby Susanto. Sementara Melati hanya merasakan dua kali babak pertama All England bersama Ronald Alexander.
Setelah pisah dari Debby, Praveen mencapai semifinal All England 2019 bersama Melati dan dilanjutkan dengan kesuksesan menjadi juara.
(nva/rhr)