Habis-habisan Milan dan Man Utd demi Gengsi Masa Silam
AC Milan dan Manchester United bakal habis-habisan di leg kedua 16 besar Liga Europa yang akan berlangsung di Stadion San Siro, Kamis (18/3) waktu setempat atau Jumat (19/3) dini hari WIB.
Milan dan Man Utd tidak akan melepaskan kesempatan meraih gelar juara karena Liga Europa musim ini menjadi kesempatan dua klub yang identik dengan warna merah itu untuk menjaga gengsi sebagai klub dengan nama besar.
Nama masyhur Milan dan Man Utd sudah yang sudah dibangun sejak lama kemudian terhenti lantaran keduanya kerap gagal jadi juara dalam kurun satu dasawarsa terakhir.
Milan musim ini sempat memimpin klasemen Liga Italia, namun belakangan mulai mengendur dan tertinggal dari sang tetangga Inter Milan yang perlahan namun pasti mulai menatap podium liga domestik. Milan pun sudah kalah di ajang Coppa Italia.
Hampir mirip dengan Milan, Man Utd juga pernah merasakan puncak klasemen Liga Inggris dan sekarang tertinggal dari 'tetangga yang berisik' Manchester City. Man Utd masih punya kans di Piala FA, namun untuk menjaga status sebagai tim raksasa Eropa, kesebelasan yang berkandang di Old Trafford itu membutuhkan bukti kedigdayaan di Benua Biru.
Hasil imbang 1-1 pada leg pertama bakal membuat kedua klub masih memiliki peluang yang relatif seimbang. Kendati hasil kacamata bakal meloloskan Milan, rasa-rasanya tuan rumah tidak akan bermain dengan target tanpa mencetak gol dan sekadar menjaga pertahanan selama 90 menit.
Karakter bermain Milan selama dipegang Stefano Pioli menghadirkan kesegaran. Milan menampilkan kemampuan menyerang yang tak bisa diremehkan.
Rossoneri bahkan bisa saja memainkan Zlatan Ibrahimovic yang baru saja dinyatakan comeback ke pentas internasional bersama timnas Swedia. Setelah absen di leg pertama, Ibra bisa menghantui gawang mantan klubnya.
Ketajaman Ibra tak dipungkiri jadi salah satu kunci Milan melesat musim ini, namun penyerang gaek itu bukan satu-satunya jalan keluar Milan mencari gol. Ada sederet pemain yang mampu menghadirkan ancaman bagi lawan seperti penyerang Ante Rebic, Rafael Leao, atau Franck Kessie yang jadi andalan dari titik putih.
Bahkan seandainya main tanpa Ibra, Pioli diprediksi sudah bisa memainkan Hakan Calhanoglu dan Theo Hernandez yang tidak tampil pada leg pertama dan sama-sama menyimpan potensi membahayakan gawang Dean Henderson.
Milan bakal bermain agresif seperti yang diperagakan selama ini di bawah arahan Pioli. Keberadaan Hernandez berarti bakal menambah kepercayaan diri sang pelatih dan tim yang mengandalkan full back sebagai motor serangan. Lima gol Hernandez kian menyiratkan hal tersebut.
Dengan formasi 4-2-3-1 yang bisa berubah menjadi 4-3-3, Man Utd harus benar-benar mengantisipasi permainan di kedua sisi Milan. Selain itu ada Calhanoglu yang bakal memainkan peran sebagai pemain nomor 10 dan berada di belakang ujung tombak.
Sementara Kessie tak hanya akan diandalkan membobol gawang lawan tapi juga menggalang lini tengah bersama Sandro Tonali atau Soualiho Meite.