Ketua PBSI Klaim Ada Upaya Jegal Indonesia di All England

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mar 2021 12:09 WIB
Ketua Umum PBSI Agung Firman mengklaim ada upaya menjegal langkah tim badminton Indonesia untuk berprestasi di All England 2021.
Ketua Umum PBSI Agung Firman mengklaim ada upaya jegal tim Indonesia di All England 2021. (Lukas-Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna mengklaim ada upaya menjegal langkah tim badminton Indonesia untuk berprestasi di All England 2021.

Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 setelah National Health Service (NHS) dari Pemerintah Inggris mewajibkan para pemain dan ofisial tim Indonesia untuk melakukan karantina karena disebut melakukan kontak dengan orang positif Covid-19 di pesawat menuju Inggris.

Agung mengungkap sejumlah fakta yang menunjukkan ada upaya menjegal laju tim Indonesia untuk berprestasi di All England. Salah satunya adalah ketika Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melawan wakil Inggris Ben Lane/Sean Vendy, salah satu wasit pertandingan justru dari Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pemain kita semuanya memang khususnya Ahsan/Hendra kemarin hakim garisnya dari Inggris, dan kita menang. Praktis pemain-pemain yang kita unggulkan Jonatan Christie, Ahsan/Hendra itu menang. Lawan ganda Inggris bukan pertama kali, kita pernah berlaga dan pernah mengalahkan Inggris," ujar Agung dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/3).

Hendra Setiawan (L) of Indonesia celebrates with partner Mohammad Ahsan after winning their men's doubles final match against Hiroyuki Endo and Yuta Watanabe of Japan at the BWF World Tour Finals badminton tournament in Guangzhou in China's southern Guangdong province on December 15, 2019. (Photo by STR / AFP) / China OUTMohammad Ahsan/Hendra Setiawan tetap menang meski hakim garis dari Inggris saat melawan wakil Inggris. (Photo by STR / AFP)

"Jadi kalau saya katakan dengan persiapan sekarang, PBSI yang saya pimpin saat ini, memang salah satu jalan membuat Indonesia tidak bisa juara dengan tidak boleh bertanding. Karena kalau kita bertanding, [Indonesia] adalah pemain yang berbahaya, dan kita adalah kandidat juara, salah satu yang paling kuat yang sudah mengalahkan Inggris," ucap Agung.

Agung kemudian mempertanyakan langkah NHS yang mengharuskan skuad Badminton melakukan karantina sepuluh hari.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Masih dilakukan komunikasi, Anda bisa bayangkan kita yang sudah divaksin tiba-tiba bukan tidak boleh ikut bertanding, kita juga diminta untuk diisolasi 10 hari, saya kurang paham. Ini diskriminatif atau tidak, kalau tidak boleh bertanding ya sudah pulang saja kalau begitu. Kan seperti itu seharusnya," ucap Agung.

"Harusnya tinggal dites PCR, dia kena atau tidak. Ingat Indonesia tidak bawa Covid B117, di Inggris adanya, kita tidak ada. Kita sudah divaksin, kita tidak tahu siapa yang di pesawat yang positif, informasinya saja kita persoalkan. Harusnya bisa naik pesawat kalau sudah PCR terlebih dulu dahulu kalau di Indonesia, syaratnya kan seperti itu.

Agung mengaku tidak ingin menuduh, melainkan hanya ingin mengungkap fakta-fakta yang ada di All England 2021.

"Kita kecewa. Prokes sudah kami terapkan dan kami sangat patuh soal itu. Kita tunggu bagaimana ke depannya. Apa yang kami lakukan sudah maksimal, atlet, pelatih, ofisial sudah maksimal. Tidak ada alasan untuk melakukan hal seperti ini kepada kita. Karena salah satu yang membuat kita tidak bisa menang karena ini," ujar Agung.

[Gambas:Video CNN]

"Kita menyesalkan fakta-fakta yang ada. Hakim garis [dari Inggris], kasih fault 11 kali, padahal supaya objektif [hakim garis] bukan bagian dari salah satu negara yang bertanding. Dibilang tidak diskriminatif, di mana tidak diskriminatifnya. Ini olahraga sportivitas, saya tidak pernah menuduh apapun, tapi ini fakta." ucap Agung.

Agung juga mengatakan akan meminta bantuan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk memfasilitasi agar skuad Indonesia tetap bisa bertanding di All England 2021.

"Saya sudah komunikasi dengan Menlu. Mohon bantuan memfasilitasi agar tetap dapat bertanding. Tidak ada alasan bagi orang untuk melarang kita bertanding. Dari segi apapun, karena sudah divaksin dan di tim tidak ada yang positif," ujar Agung.

(har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER