UFC 260 menjadi pertemuan kedua bagi Stipe Miocic dan Francis Ngannou yang sudah pernah bertemu di UFC 220 pada 2018.
Miocic vs Ngannou episode pertama berlangsung pada 21 Januari 2018. Sama seperti saat ini, Miocic kala itu merupakan juara bertahan dan Ngannou sebagai penantang.
Miocic dan Ngannou dikenal sebagai petarung yang sama-sama mengandalkan serangan atas ketimbang bergulat, namun dalam UFC 220 ada perubahan pendekatan yang dilakukan Miocic.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyadari sang lawan memiliki pukulan keras, Miocic memilih bermain rapat sehingga tidak menciptakan jarak pukul bagi Ngannou.
Selain itu Miocic juga melakukan upaya takedown yang tergolong cukup efektif. Dari 14 kali percobaan takedown, Miocic sanggup enam kali menjatuhkan Ngannou.
Sebaliknya Ngannou tak bisa melepas pukulan dengan baik. Hanya 33 pukulan Ngannou yang berhasil masuk ke badan Miocic, padahal petarung berjuluk The Predator itu melepaskan 126 percobaan pukulan.
Ngannou yang agresif direpotkan dengan upaya Miocic yang beberapa kali mendekat.
Sementara Miocic yang sempat mendapat ancaman dari tendangan dan pukulan Ngannou pun sempat beberapa kali melancarkan striking yang tak bisa dihalau petarung asal Kamerun tersebut.
Selain itu Miocic pun mampu membuat Ngannou letih dengan melakukan beberapa kali kuncian.
Duel yang berlangsung hingga ronde kelima itu berakhir dengan kemenangan angka untuk Miocic. Tiga juri memberi nilai seragam 50-44 untuk Miocic.
Kemenangan atas Ngannou di UFC 220 merupakan kemenangan ke-18 dalam sejarah karier Miocic. Kini Miocic sudah mengoleksi 20 kemenangan dan tiga kekalahan.
Sementara kekalahan dari Miocic merupakan kekalahan kedua Ngannou di ajang UFC. Saat ini Ngannou sudah pernah kalah tiga kali dan menang 15 kali.
(nva/jal)