Shin Tae Yong Dirawat Intensif di HCU karena Covid-19
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto membenarkan informasi terkait pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong yang masuk ruang High Care Unit (HCU) usai dinyatakan positif Covid-19.
Pelatih asal Korea Selatan itu pertama kali diketahui positif Covid-19, Sabtu (20/3). Saat itu, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi menyebut Shin Tae Yong tidak menunjukkan gejala yang serius.
"Sebetulnya saya tahu kondisi STY, per sore ini. Benar, STY di HCU tetapi saya tidak bisa mengatakan kondisi real seperti apa. Saya minta PSSI melakukan penanganan serius karena kehadiran STY terikat kontrak. Datang ke sini diundang, pasti ada kontrak. Dikontrak itu isinya pasti ada hal-hal terkait perlindungan kesehatan. Jangan sampai kalau ada apa-apa jangan jadi back fire," ujar Gatot kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/3).
"Mohon PSSI diseriusi dengan baik. Harapan kami semoga segera sembuh. Pokoknya kondisinya butuh penanganan khusus di Siloam. Saya yakin PSSI akan melakukan penanganan," ia melanjutkan.
Sebelumnya, Gatot mengatakan pemerintah Korea Selatan melalui Kedutaan Besar di Indonesia ikut turun tangan untuk membantu kesembuhan Shin Tae Yong.
"Semoga turun tangan kedutaan bisa mengcover semuanya sesuai dengan lazimnya kedutaan di manapun memberikan perlindungan bagi warganya. PSSI saya yakin juga ikut menangani, sesuai kontrak kerjanya," imbuhnya.
PSSI tidak memberikan jawaban apapun saat coba dikonfirmasi oleh CNNIndonesia.com mengenai kabar Shin Tae Yong masuk ruang HCU. Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri tidak merespons saat coba dikonfirmasi.
Lihat juga:Asian Beach Games 2025 Berlangsung di Manado |
Shin Tae Yong sendiri terakhir kali beraktivitas saat memimpin sesi pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 di Stadion Madya, Jakarta. Terkait hal ini, Yunus Nusi dalam pernyataannya beberapa waktu lalu mengatakan tidak ada pemain yang positif Covid-19.
"Jadi ketika pemain kita pulangkan ke klub masing-masing pada Senin (8/3), tidak ada satu pun pemain yang positif. Itu karena sebelum pulang mereka sudah di-swab antigen," kata Yunus Nusi pada 20 Maret lalu.
(jal/rhr)