Catur menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir setelah Dadang Subur alias Dewa Kipas, viral di media sosial dan sempat membuat WGM Irene Sukandar meradang.
Dewa Kipas mendadak populer lantaran dianggap curang saat menang atas GothamChess alias Levy Rozman di Chess.com. Tak lama kemudian Chess.com memblokir Dewa Kipas lantaran dianggap melakukan kecurangan.
Irene kemudian membuat surat terbuka yang menyebut Dadang telah mencoreng catur Indonesia. Dadang tak terima dan menantang Irene beradu bidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irene menerima tantangan Dewa Kipas hingga duel keduanya disiarkan langsung YouTube Deddy Corbuzier, Senin (22/3). Pada laga tersebut, Irene menang telak 3-0.
Lantas, dari mana asal-usul catur hingga populer sampai detik ini? Berikut sejarah asah otak yang bermula dari India hingga mendunia.
Tak bisa dibantah, hampir semua literasi menyebutkan bahwa catur berasal dari India. Chess.com melansir, olahraga ini lahir sebelum tahun 600-an Masehi yang dikenal sebagai chaturanga.
Permainan ini menyebar ke Asia dan Eropa dan akhirnya berkembang sebagai catur sekitar abad ke-16.
Dalam perjalanannya, catur mengalami beberapa kali perubahan peraturan permainan, sampai yang terakhir kali terjadi pada abad ke-16, era Ruy Lopez, sehingga permainan catur mencapai bentuknya yang seperti sekarang.
Ruy Lopez adalah seorang pendeta Spanyol yang disebut-sebut sebagai salah satu master pertama di permainan ini. Teori catur saat itu sangat primitif hingga Lopez menganjurkan strategi bermain dengan sorot matahari tertuju pada lawan.
Kemudian, HJR Murray menulis buku, "A History of Chess", pada tahun 1913. Ia menyebut sejarah catur dimulai di India Utara, melakukan perjalanan ke Persia, dan kemudian menyebar ke seluruh benua Asia.
Di Negeri Timur, misalnya di India atau Persia, catur menjadi bagian dari pendidikan keraton bangsawan.
Pada masa itu, kata-kata seperti "Shāh!" atau raja dalam bahasa Persia atau "Shah Mat! yang artinya raja sudah tidak berdaya.
Kata-kata ini sangat mirip dengan istilah yang digunakan saat ini dengan "check" dan "checkmate. Aturannya sudah sangat mirip dengan aturan catur yang kita kenal sekarang.
Dominasi Soviet di Abad ke-20
Para pemain dari Uni Soviet dan Rusia pernah merajai gelar kejuaraan dunia mulai dari 1927 hingga 2006. Mulai dari era Alekhine, Mikhail Botvinnik, Anatoly Karpov, Garry Kasparov, dan Vladimir Kramnik adalah juara dunia dan raksasa catur di abad ke-20 dan awal abad ke-21.
Gaya legenda catur tersebut sangat berbeda. Karpov, Petrosian, Smyslov, dan Kramnik dikenal juara dalam permainan posisi hingga gaya menyerang yang sangat ganas mengadopsi gaya Mikhael Tal.
Sementara Alekhine, Botvinnik, dan Kasparov dianggap punya kemampuan yang sangat dinamis dan selalu punya kejutan untuk semua lawan-lawannya.
Sejak 2005, komputer dipandang jauh lebih kuat daripada otak manusia. Ini karena superkomputer, Hydra, dengan mudah mengalahkan Michael Adams yang saat itu pemilik peringkat ketujuh dunia.
Mesin komputer terus berkembang setelah mesin open source yang populer, Stockfish, memiliki perkiraan ELO rating hingga 3400. Pada 2017 entitas baru di dunia catur, AlphaZero, mengalahkan Stockfish dalam 100 pertandingan dan 1000 pertandingan di tahun berikutnya.
Namun, manusia juga jadi lebih kuat dengan bantuan komputer untuk melakukan analisis, penelitian, serta teori pembukaan. Juara dunia Magnus Carlsen masih menjadi pemegang rekor tertinggi dalam sejarah dengan ELO 2882 yang dicapai pada 2014 dan saat ini memegang peringkat klasik 2876.
(jun/jal)