Pemerintah Republik Indonesia akan segera meluncurkan sistem Manajemen Talenta Nasional. Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko usai mengikuti Rapat Terbatas di Istana Negara, Selasa (30/3) siang.
"Secara utuh grand desain sudah jadi dan rencana Perpres juga sudah jadi, tinggal menunggu gongnya dalam tempo yang tidak terlalu lama Manajemen Talenta Nasional itu mudah-mudahan segera bisa dioperasionalkan," ucap Moeldoko dalam konferensi pers.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas mengenai Manajemen Talenta Nasional, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratas ini dihadiri sejumlah menteri, di antaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Manajemen Talenta Nasional adalah sebagai sistem yang dibangun oleh pemerintah mulai dari pencarian bakat, database, dan pembinaan prestasi.
"Pencarian bakat melalui berbagai kompetisi, setelah ketemu bakat ini baru diarahkan ke mana. Intinya negara hadir untuk bisa menangani anak-anak Indonesia yang punya talenta unggul. Selama ini mungkin belum tertangani dengan baik," kata Moeldoko.
Ada tiga alternatif kelembagaan yang akan mengawal Manajemen Talenta Nasional ini.
"Satu bisa struktur organisasi yang belum permanen Gugus Tugas. Kedua, struktur yang lebih independen, yakni lembaga tersendiri. Ketiga, bisa ditempatkan di sebuah kelembagaan yang dapat dioptimalisasi oleh lembaga atau kementerian," ucap Moeldoko.
Sementara itu, Menteri PPN Suharso Monoarfa menambahkan pihaknya berharap program ini dapat mencetak pemuda-pemuda unggulan yang akan dipersiapkan untuk meraih prestasi di berbagai bidang. Seperti seni dan budaya, maupun olahraga.
"Di olahraga kita ingin terbentuk [Lalu Muhammad Zohri] baru di berbagai cabang Olimpiade. 14 Cabor olimpik di mana kita pernah berprestasi. Misalnya bulutangkis, angkat besi, atau panahan yang pernah memperoleh medali. Atau dayung. Atau kekuatan kita di renang indah atau tekwondo. 14 cabor itu akan bertahan kita tingkatkan," kata Suharso.
Lihat juga:Wasit Mengaku Salah Tak Sahkan Gol Ronaldo |
Menurutnya, program ini dapat menyelamatkan masa depan atlet Indonesia di masa tua.
"Yang penting kosistensi kehadiran negara ke mereka. Kami ingin mereka dapat penghargaan di hari tua. Negara tidak ingin seperti seniman yang sudah tidak berkarya di hari tua sengsara dan di olahraga yang digdaya dengan masa emas lalu di masa tua dia enggak bisa pertahankan dirinya dalam bertahan di kehidupan," ucap Suharso.
(rhr/har)