Jakarta, CNN Indonesia --
Chelsea jadi tim yang paling di atas angin dalam memperebutkan tiket semifinal Liga Champions setelah hasil leg pertama babak perempat final.
Sedangkan Liverpool dan Bayern Munchen jadi tim unggulan dengan tantangan yang lebih berat guna bisa lolos ke babak berikutnya.
Sejumlah kejutan terjadi di leg pertama babak perempat final Liga Champions pada pekan ini. Chelsea menang meyakinkan 2-0 atas FC Porto dalam laga tandang di Stadion Ramos Sanchez Pizjuan, Kamis (8/4) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Paris Saint-Germain (PSG) mengalahkan juara bertahan Bayern Munchen lewat kemenangan tipis 3-2 di Allianz Arena. Kemenangan tersebut jelas menguntungkan Chelsea dan PSG pada leg kedua, pekan depan.
Berdasarkan hitung-hitungan di atas kertas, Chelsea jadi tim yang paling layak diunggulkan melaju ke babak semifinal usai kemenangan 2-0 di leg pertama.
Kondisi tersebut tidak lepas dari performa apik The Blues selama dilatih Thomas Tuchel. Di tangan pelatih asal Jerman itu, Chelsea hanya satu kali kalah dalam 16 pertandingan di semua ajang.
Yang paling terbaru, Tuchel sukses meningkatkan motivasi para pemainnya ketika melawan Porto di leg pertama perempat final setelah kalah 2-5 dari West Bromwich Albion di Liga Inggris.
 PSG pantang jemawa untuk leg kedua. (REUTERS/KAI PFAFFENBACH) |
Dengan kemenangan 2-0 maka langkah Chelsea bisa lebih ringan menatap leg kedua di tempat yang sama. Untuk bisa lolos ke semifinal, Porto juga minimal harus menang 3-0 atas Chelsea.
PSG jadi tim lain yang memiliki keuntungan saat melakoni leg kedua di kandang sendiri. Setelah menang 3-2 di kandang lawan, semestinya Les Parisiens tidak perlu bersusah payah guna menahan hasil akhir pertandingan tetap imbang.
[Gambas:Video CNN]
Akan tetapi, Bayern bukan tim biasa di Eropa terutama di Liga Champions. Berdasarkan hasil leg pertama, PSG sedikit terbantu dengan performa apik kiper Keylor Navas yang membuat 10 penyelamatan dari 12 percobaan on target Die Roten.
Tanpa penampilan gemilang Navas, gawang PSG berpotensi bobol lebih dari dua gol yang dicetak Eric Choupo-Moting dan Thomas Muller.
PSG tetap perlu waspada, terutama meningkatkan kesolidan dalam bertahan. Pasalnya, 31 tembakan yang dilepaskan Munchen di leg pertama, menunjukkan masih ada celah di pertahanan PSG yang dimanfaatkan tim lawan.
Munchen tidak akan kesulitan melawan PSG yang memiliki kondisi terbaik. Tanpa sejumlah pemain andalan seperti Robert Lewandowski dan Serge Gnabry, Die Roten seharusnya bisa menang.
 Bayern perlu lebih tajam dalam penyelesaian akhir di leg kedua nanti. (REUTERS/KAI PFAFFENBACH) |
Akan tetapi, PSG lebih jeli dalam memanfaatkan peluang. Itu dibuktikan dengan empat percobaan on target yang berujung tiga gol. Sementara itu, setiap peluang gol Bayern lebih banyak buntu karena aksi gemilang keylor Navas.
Di leg kedua nanti, Munchen tampaknya masih belum bisa diperkuat Lewandowski, Gnabry, atau Douglas Costa. Tanpa sejumlah pemain yang jadi andalan di musim lalu, Munchen bisa mengevaluasi performa mereka di leg pertama.
Pelatih Hansi Flick hanya perlu mempertahankan atau sedikit meningkatkan performa apik mereka seperti di leg pertama, terutama dalam penyelesaian akhir, sembari berharap Navas tidak segemilang pertemuan sebelumnya.
Karena jika harus mengharapkan rekor pertemuan, Bayern kalah telak. Dalam empat pertandingan sebelumnya melawan PSG di Paris, Bayern selalu kalah dan hanya bisa mencetak satu gol, dengan kebobolan 9 gol.
Kerja keras perlu dilakukan Liverpool di leg kedua nanti. Di leg pertama, Real Madrid sudah menunjukkan, klub ibu kota Spanyol itu bukan lawan sembarangan meski tidak dalam komposisi komplet.
Sementara itu, Liverpool yang notabenenya hanya kehilangan pemain belakang mengalami perubahan signifikan dari musim lalu.
Lini belakang masih jadi pekerjaan rumah bagi Jurgen Klopp di leg kedua jika ingin lolos ke semifinal Liga Champions.
Duet Nathaniel Phillips dan Ozan Kabak di jantung pertahanan tampaknya tidak bisa lagi diandalkan. Apabila peluang lolos ingin tetap terbuka, salah satu dari Fabinho atau Jordan Henderson bisa dimainkan di lini belakang.
Menempatkan Henderson dan Fabinho secara bersamaan di sektor pertahanan juga akan membahayakan lini tengah Liverpool, yang akhirnya memengaruhi keseimbangan permainan.
Guna melangkah ke babak semifinal, Liverpool perlu menang 2-0 atau dengan margin lebih dari tiga gol. Selain membidik kemenangan, tugas lain bagi Mohamed Salah dan kawan-kawan di leg kedua nanti adalah mencegah Madrid mencetak gol guna memiliki keuntungan gol tandang.
Madrid akan dalam posisi yang makin unggul bila bisa membobol gawang Alisson Becker pada pekan depan.
Harus diakui, dengan keunggulan agregat 3-1, untuk tim sekelas Madrid, saat ini satu kaki mereka sudah di semifinal.
Dengan hasil tersebut, Los Blancos hanya perlu menahan imbang Liverpool di leg kedua nanti untuk lolos ke babak berikutnya. Madrid juga tetap bisa menyingkirkan The Reds sekalipun kalah 0-1 di leg kedua di Anfield.
Pada leg kedua pekan depan, Madrid kemungkinan masih tanpa Sergio Ramos, Raphael Varane, dan Eden Hazard. Hanya Dani Carvajal saja yang mungkin bisa dimainkan Madrid melawan Liverpool.
Meski demikian, jika Liverpool tidak mengubah cara bermain, terutama dalam menyolidkan lini belakang, Madrid akan melenggang ke semifinal tanpa kesulitan.
 Madrid tetap harus berhati-hati melawan Liverpool. (AFP/GABRIEL BOUYS) |
Liverpool boleh jadi memiliki pengalaman comeback dengan epik usai kalah 0-3 dari Barcelona di leg pertama pada musim 2018/2019, lalu menang 4-0 di Anfield.
Hanya saja, momen itu tampaknya sulit terulang di musim ini lantaran sejauh ini performa tim asuhan Jurgen Klopp itu mengalami penurunan. Berbeda dengan musim 2018/2019 yang cenderung stabil.
Komposisi Liverpool di musim ini dengan dua musim lalu tidak jauh berbeda. Akan tetapi, dampak kehilangan Virgil van Dijk dan Joe Gomez yang absen hingga akhir musim begitu besar. Ditambah lagi, pada leg kedua nanti mereka juga tidak diperkuat serta Joel Matip.
Pelatih Jurgen Klopp tidak saja minim pilihan dalam komposisi pemain, tetapi juga kesulitan dengan situasi di Liverpool saat ini.
Dengan menempati peringkat ketujuh klasemen Liga Inggris, Liverpool masih perlu berjuang keras ke empat besar untuk bisa kembali tampil di Liga Champions musim depan.
Dengan begitu, konsentrasi Klopp seperti terbelah jelang leg kedua melawan Madrid ini, karena juga harus memikirkan laga Premier League melawan Aston Villa, akhir pekan nanti. Situasi ini tidak menguntungkan klub asal Kota Pelabuhan itu, dan akan membebani juara bertahan Premier League.
Dalam kondisi tidak punya banyak pilihan pemain, Liverpool tetap membutuhkan kekuatan terbaik untuk melawan Villa. Namun, upaya itu bisa menguras tenaga pemain mereka ketika melawan Madrid pekan depan.
Meski Villa bukan tim besar, tetapi Liverpool tidak boleh jemawa. Pada awal musim, Liverpool dihajar Villa 2-7. Selain itu, di musim ini Liverpool mendadak menjadi tim yang mudah dikalahkan tim-tim papan tengah, bahkan papan bawah: Southampton (0-1), Brighton and Hove Albion (0-1), hingga Fulham (0-1).
Bisa jadi, keajaiban dibutuhkan Liverpool untuk melawan Madrid di tengah kondisi yang serbasulit seperti saat ini.
Manchester City juga tidak boleh lengah untuk leg kedua di kandang Borussia Dortmund. Kemenangan tipis 2-1 di Etihad membuktikan Dortmund bisa memberikan perlawanan dan menyulitkan Man City.
Bahkan, jika saja gol Jude Bellingham tidak dianulir dan berujung kontroversi, Dortmund akan lebih memiliki keuntungan karena bermain imbang dan berbekal dua gol tandang di leg pertama.
Nama Dortmund tidak bisa dihapus begitu saja dari daftar tim yang berpeluang ke semifinal. Di leg pertama, dengan bertanding di kandang lawan tima suhan Edin Terzic itu bisa memberikan perlawanan.
Selain itu, BVB juga memiliki rapor apik ketika menjamu tim-tim asal Inggris. Bahkan, Dortmund pernah menang di kandang atas Man City pada Liga Champions 2012/2013. Di leg kedua nanti, peluang Dortmund vs Man City masih layaknya 50-50.
[Gambas:Video CNN]