Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, turut menyerang European Super League yang dianggap bukan olahraga karena mengabaikan faktor kerja keras.
Kendati Man City merupakan salah satu klub pendiri European Super League, Guardiola memiliki pendapat keras soal proyek liga super tersebut.
"Itu bukan olahraga ketika tidak tampak hubungan antara kerja keras dan kesuksesan. Bukan olahraga lagi jika sukses sudah digaransi dan mengabaikan faktor kekalahan," ujar Guardiola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih yang memiliki pengalaman menangani klub-klub besar seperti Barcelona dan Bayern Munchen itu juga menyoroti ketidakadilan dalam European Super League.
"Tidak adil ketika ada satu tim berjuang keras dan tidak dapat tampil karena itu hanya diperuntukkan bagi sebagian tim saja," tuturnya.
"Orang memiliki kewajiban, tugas, untuk mengklarifikasi mengapa ada tim yang terlibat dan yang lainnya tidak. Ajax, dengan empat gelar Liga Champions, mengapa mereka tidak ada di sana?" sambung Guardiola dikutip dari Daily Mail.
Guardiola pun berharap UEFA selaku badan sepak bola tertinggi di Eropa bisa berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berada di belakang European Super League.
![]() |
Secara pribadi, gaduh proyek yang melibatkan klub-klub ternama Eropa dalam kurun tiga hari belakangan membuat Guardiola tidak nyaman bekerja.
Sementara di sisi lain, mantan pemain Manchester United yang menjadi pengamat sepak bola mengklaim Man City sudah mulai berpikir untuk membatalkan rencana European Super League.
(nva/nva)