Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengindikasikan format kompetisi Liga 1 di tengah pandemi Covid-19 condong ke sistem bubble.
Sampai saat ini LIB dan PSSI masih belum memutuskan format yang pas untuk digunakan di Liga 1 2021. Rencananya, Liga 1 2021/2022 akan bergulir mulai 3 Juli mendatang.
"Masih kami coba dan harapkan menghindari risiko yang paling berat, atau kami coba yang tidak ada risiko karena kalau kami membuat format seperti home-away biasa itu kami melihat masih ada risiko. Makanya akan sistem bubble to bubble lagi, tinggal kami lihat nanti di mana," kata Hadian Lukita, Rabu (28/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Hadian Lukita, sistem bubble to bubble yang dimaksud mirip seperti yang diterapkan saat gelaran turnamen pramusim Piala Menpora 2021 lalu. Misalnya, memusatkan kompetisi di satu pulau untuk mempermudah akses dan meminimalisir risiko paparan dan terjadinya klaster baru Covid-19.
"Iya seperti home turnament tapi nanti akan disebar ke titik-titik tertentu. Kelihatannya sih (di Pulau Jawa), tapi untuk itu tergantung masukan dari semua pihak nantinya," ungkapnya.
![]() |
Sementara itu, menyoal izin untuk Liga 1 2021, LIB dan PSSI masih menunggu hasil laporan kasus positif Covid-19 usai mobilisasi kerumunan dengan euforia berlebih yang terjadi setelah final Piala Menpora. LIB menargetkan awal Mei izin dari kepolisian untuk Liga 1 dan Liga 2 bisa keluar.
"Karena kan kami sebut yang awal dulu itu Piala Menpora satu bulan dan minta dipenuhi. Tetapi ternyata menurut kami itu tidak cukup juga, apalagi ini liga cukup panjang hampir satu tahun sampai Maret [2022]. Jadi kami minta dua bulan sebelumnya [izin bisa keluar]. Klub-klub juga sudah meminta soal kepastian itu," ujar Hadian Lukita.
Lebih lanjut Hadian Lukita menambahkan per hari Rabu (28/4), surat permohonan izin Liga 1 secara paralel masuk ke Mabes Polri, Satgas Covid-19, Kemenpora dan Kementerian Kesehatan.
Selain itu, Hadian Lukita menyebut sudah meminta kepada Asops Kapolri Imam Sugianto untuk mempercepat dikeluarkanya izin Liga 2 padarapat evaluasi Piala Menpora di Kantor Kemenpora, Selasa (27/4).
"Kami minta cepat [izin keluar] ke Mabes Polri setelah kami menceritakan rencana kami kemarin di Kemenpora. Kami juga menunggu surat rekomendasi dari Kemenpora sebagai syarat izin dari Polisi."
"Proses menuju izin itu paralel kami urus. Yang penting Mabes sudah tahu surat permohonan kami, nanti pasti akan ditanyakan rekomendasi Kemenpora, mudah-mudahan rekomendasi cepat keluar. Setelah itu kami bisa presentasi di Mabes. Harusnya sih gitu (awal Mei izin keluar). Mohon doa dan dukungannya," tuturnya.