Penjelasan LIB Soal Skenario Sistem Bubble di Liga 1 2021
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, menjelaskan secara rinci soal rencana sistem bubble atau gelembung yang bakal diterapkan di kompetisi Liga 1 2021/2022.
Hadian Lukita memastikan Liga 1 2021 akan digelar dengan format kompetisi penuh bukan home tournament seperti pramusim Piala Menpora. Rencananya akan dibuat sistem bubble to bubble seperti yang diterapkan saat Piala Menpora lalu, termasuk aturan soal tim yang berasal dari kota tuan rumah tidak diperkenankan bermain di kotanya sendiri.
"Satu tim tetap akan main 34 kali, home and away tapi dalam konsep bubble to bubble. Hanya saja nanti tidak memakai tuan rumah sebagai home ground," kata Hadian Lukita kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/4).
LIB, lanjut Hadian Lukita juga mengungkapkan ada rencana membuat Liga 1 2021/2022 dibuat seperti seri sirkuit. Kemungkinan bakal ada lima seri sirkuit gelaran Liga 1 untuk memastikan format kompetisi penuh tetap berjalan dengan baik.
"Ada rencana dibuat seperti sirkuit. Misalnya nanti di sirkuir pertama sejumlah pertandingan dalam waktu tertentu digelar di stadion-stadion yang ada di Jawa Barat, Banten dan DKI. Setelah itu break, lalu pindah ke sirkuit Jawa Tengah dan Yogyakarta."
"Lalu ada break lagi. Kami juga sesuaikan dan sinkronisasikan dengan jadwal Timnas Indonesia main. Setelah itu main lagi ke sirkuit Jawa Timur. Kemudian balik lagi ke Jawa Tengah - Yogyakarta lalu ke Jawa Barat, Banten, DKI. Tapi ini masih rencana belum ada keputusan sampai saat ini," jelas Hadian Lukita melalui sambungan telepon.
Menurut Hadian Lukita, format kompetisi penuh dengan sistem bubble to bubble Liga 1 jadi salah satu opsi pilihan berdasarkan hasil diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait. Mulai dari Kemenpora, Satgas Covid-19, pihak kepolisian dan Kementerian Kesehatan.
"Konsep ini setelah kami melihat dari referensi di Piala Menpora. Melihat pandemi Covid-19 di Indonesia belum landai betul. Kami masih berusaha menghindari risiko yang paling berat, atau kita coba yang tidak ada risiko," ujarnya.
Hadian Lukita juga menyatakan LIB bakal menyiapkan stadion-stadion yang akan digunakan untuk menjadi lokasi pertandingan Liga 1, serta transportasi dan akomodasi untuk 18 klub peserta.
Saat ini LIB tengah menghitung biaya yang bakal dikeluarkan untuk menjalankan kompetisi Liga 1 dengan format kompetisi penuh dan sistem bubble to bubble yang dimaksud.
"Stadion-stadion mana saja dan siapa yang bermarkas di stadion-stadion itu nanti diatur LIB. Kami belum tahu besarannya, kami sedang hitung biaya transpor dan hotel lalu menentukan mana yang akan jadi beban klub dan mana yang jadi beban LIB," tutupnya.
(ttf/nva)