Krisis pemain di timnas Palestina membuat Alfred Riedl menginstruksikan Asosiasi Sepak Bola Palestina memanggil pemain dari luar negeri. Tujuannya guna menghindari izin Israel.
"Saya tidak peduli dari mana asalnya," tutur Riedl.
Lihat juga:5 Syarat Liverpool ke Liga Champions |
"Jerman, Amerika, Honduras, di mana pun. Selama mereka memiliki kakek-nenek Palestina dan bermain di dua divisi teratas di liga negara mereka, kami akan membawa mereka dan melihatnya," kata Riedl menegaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya perekrutan itu, termasuk dengan 'iklan' di media Jerman Kicker cukup membuahkan hasil. Riedl mendapatkan tiga pemain, termasuk striker kelahiran Libanon Wasim Abdulhadi.
"Saya punya satu pemain dari Swedia yang mengirimi saya email. Mengklaim dia adalah pemain bintang timnya, dan semua orang mengenalnya. Dia baru berusia 16," ucap Riedl.
Pada masa itu, timnas Palestina merupakan perpaduan yang aneh lantaran meski diisi banyak diaspora, namun memiliki satu tujuan. Separuh timnas Palestina berasal dari Chile, yang merupakan komunitas terbesar imigran Palestina di luar negara Arab.
Meski demikian, perjuangan Palestina di Kualifikasi Piala Dunia 2006 terus berlanjut. Karena FIFA sendiri menolak permintaan penundaan jadwal pertandingan dengan alasan tim yang melemah akibat kekurangan pemain.
Di Grup 2 Kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia, Palestina menempati peringkat ketiga dari empat peserta dengan koleksi 7 poin dari 6 pertandingan. Hasil itu membuat Palestina gagal melangkah ke babak berikutnya.
Di Kualifikasi Piala Dunia 2006 Palestina menang 2 kali pada tiga laga pertama, termasuk kemenangan telak 8-0 atas Taiwan. Hanya saja, pada tiga pertandingan terakhir Palestina kedodoran hingga harus menelan kekalahan.