ANALISIS

Indonesia vs Afghanistan: Ujian Skuad Muda Shin Tae Yong

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Selasa, 25 Mei 2021 07:23 WIB
Pertandingan Timnas Indonesia vs Afghanistan menjadi ajang tolok ukur skuad muda pilihan Shin Tae Yong jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Osvaldo Haay dan Egy Maulana Vikri naik kelas ke level senior. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj)

Pertandingan uji coba Timnas Indonesia vs Afghanistan menjadi sarana yang pantas menguji hasil TC selama satu bulan. Shin bisa saja langsung menetapkan starter pilihan yang akan ditempatkan dalam tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Level Afghanistan kiranya cukup menjadi pembanding bagi kualitas Timnas Indonesia yang baru dibentuk dalam kurun waktu satu bulan dan masih mencari bentuk permainan yang diinginkan Shin.

Salah satu negara Asia Tengah itu bukan barometer sepak bola Benua Kuning. Di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Afghanistan menempati peringkat ketiga di klasemen Grup E. Namun tipis kemungkinan Afghanistan bisa lolos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catatan satu kemenangan tipis atas Bangladesh, satu kali seri melawan India, serta tiga kali kalah termasuk dibombardir Qatar dan Oman menunjukkan kualitas Afghanistan masih tergolong medioker dan layak jadi lawan pertama pasukan muda Shin.

Menilik Shin yang memiliki kepercayaan tinggi pada pemain muda, lumrah jika kelak Pratama Arhan menjadi pilihan dalam pemain inti melawan Afghanistan. Jika Asnawi Mangkualam sudah benar-benar pulih, tak diragukan mantan pemain PSM itu akan menjadi pilihan pada starting XI. Sama dengan Asnawi, Ryuji Utomo pun punya peluang besar jika sudah fit 100 persen.

Evan Dimas, Adam Alis, Yakob Sayuri, dan Osvaldo Haay yang merupakan 'jebolan' liga lokal akan bersaing ketat dengan pemain impor macam Syahrian Abimanyu, Witan Sulaeman, serta Egy Maulana Vikri.

Sementara Saddam Gaffar dan KH Yudo patut mendapat perhatian menilik daya tarik yang membuat Shin jatuh hati pada keduanya.

Pesepak bola Osvaldo Haay (ketiga kanan) mengoper bola ke arah rekannya dalam pertandingan uji ncoba internal pada latihan Timnas Senior Indonesia di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Latihan tersebut dilakukan sebagai pesiapan Timnas Indonesia menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) di Dubai pada 17 Mei 2021 dan dua laga sisa lainnya di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.Suasana pemusatan latihan jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc)

Terlepas dari laga uji tanding melawan Afghanistan dan Oman, laga pada Juni mendatang juga bisa masuk kategori coba-coba.

Dengan status juru kunci Grup G di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan nihil peluang melaju ke babak selanjutnya, Timnas Indonesia memainkan pertandingan tanpa beban dalam tiga laga sisa menghadapi Thailand, Vietnam, dan UEA.

Motivasi dan dorongan semangat sebagai pemain anyar bakal menjadi kekuatan yang membedakan sosok-sosok seperti Syahrian Abimanyu atau Witan Sulaeman untuk menunjukkan kepantasan menyandang gelar 'pemain timnas senior'.

Perbedaan gaya pendekatan Shin dengan Simon McMenemy atau Yeyen Tumena, yang menangani Timnas Indonesia pada lima laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 terdahulu, disinyalir bakal menyajikan penampilan Timnas Indonesia yang sulit ditebak lawan.

Taktik dan strategi ala Shin serta mental yang ditumbuhkan selama pemusatan latihan setidaknya bisa menumbuhkan harapan baru pada skuad Garuda yang lebih segar.

Perubahan yang ditampilkan Shin bahkan membuat media Thailand dan Vietnam menoleh persiapan Indonesia yang kini memiliki rata-rata usia pemain di kisaran 22 tahun.

Banner Testimoni

Di balik asa yang membubung harus pula dipersiapkan kesiapan menerima hasil tak memuaskan. Bisa jadi peralihan generasi Timnas Indonesia tidak akan langsung berbuah hasil, karena proses membentuk pemain muda membutuhkan waktu.

Sehingga bisa jadi bahaya yang ditimbulkan bukan mengacu ke gawang lawan melainkan ke gawang sendiri.

Seandainya gagal mendulang poin dan kian tenggelam di dasar klasemen, toh Timnas Indonesia masih memiliki agenda jangka menengah dan jangka panjang. Hanya saja dibutuhkan konsistensi bagi PSSI guna mendukung performa stabil skuad Merah Putih.

(jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER