Nike Pisah dengan Neymar karena Dugaan Pelecehan Seksual
Perusahaan apparel olahraga terkemuka, Nike menyatakan alasan berpisah dengan Neymar karena bintang asal Brasil itu menolak bekerja sama terkait penyelidikan atas kasus dugaan pelecehan seksual.
Nike mengakhiri kemitraan dengan penyerang Paris-Saint Germain (PSG) yang sudah berlangsung selama 15 tahun pada akhir Agustus 2020 lalu. Perusahaan asal Amerika Serikat itu sudah mengontrak Neymar saat masih berusia 13 tahun.
Kontrak Nike dengan Neymar harus berakhir secara prematur. Dilaporkan oleh The Wall Street Journal seperti dilansir CNBC, Neymar sebenarnya masih punya kontrak dengan Nike selama delapan tahun.
"Nike mengakhiri hubungan dengan atlet yang bersangkutan karena dia [Neymar] menolak untuk bekerja sama dalam penyelidikan dengan itikad baik atas tuduhan melakukan kesalahan yang dipercaya oleh seorang karyawan," tulis Nike dalam pernyataannya pada Kamis (27/5).
Dugaan pelecehan seksual itu terjadi pada 2016. Ketika itu, seorang karyawan Nike memberi tahu teman dan koleganya bahwa Neymar yang dalam keadaan mabuk memaksanya untuk melakukan oral seks di sebuah kamar hotel di New York City, AS.
Karyawan Nike itu bersama rekan-rekan yang lain berada di sana untuk melakukan koordinasi sebuah acara dan mempersiapkan logistik untuk Neymar dan rombongannya. Laporan itu mengacu pernyataan orang-orang, termasuk mantan dan karyawan Nike saat ini, beserta dokumen-dokumen pendukung lain.
Karyawan tersebut kemudian melaporkan tuduhan tersebut kepada perusahaan pada 2018 dan awalnya meminta agar hal itu dirahasiakan. Setahun berselang, Nike menunjuk perusahaan investigasi independen untuk melakukan penyelidikan pribadi setelah karyawan tersebut menyatakan ingin kasusnya diselidiki.
Namun, hasil penyelidikan yang didapat Nike tidak cukup meyakinkan sehingga kasus dugaan pelecehan seksual itu cukup lama disimpan dengan rapat.
"Tidak ada satu pun fakta yang memungkinkan kami untuk berbicara secara substantif tentang masalah tersebut. Tidak pantas bagi Nike membuat pernyataan yang menuduh tanpa bisa memberikan fakta pendukung," bunyi pernyataan Nike.
Terkait hal ini, juru bicara Neymar kepada The Wall Street Journal telah membantah tuduhan kliennya terlibat dalam kasus pelecehan seksual.
"Neymar Jr. bakal dengan gigih membela diri dari serangan tak berdasar ini yang sejauh ini tidak terjadi. Sangat aneh kasus yang seharusnya terjadi tahun 2016, dengan tuduhan oleh seorang karyawan Nike, baru terungkap pada saat ini," ucapnya.
Setelah berpisah dengan Nike, Neymar menjalin kerja sama dengan perusahaan apparel olahraga, Puma. Neymar kabarnya dikontrak dengan kesepakatan mencapai 23 juta poundsterling atau sekitar Rp467 miliar per tahun.
(jal/har)