Voters atau pemilik suara yang merupakan wakil dari 18 klub peserta Liga 1 dan 18 klub Liga 2 bisa membuat agenda Kongres PSSI berubah.
Hal tersebut diungkapkan pengamat sepak bola nasional, M Kusnaeni. Ia menjelaskan, agenda besar Kongres tahunan PSSI bertujuan membahas program dan mengesahkan sejumlah keputusan. Mulai dari soal kompetisi, pengesahan perubahan nama klub dan lain-lain.
"Kongres Tahunan ini amanat yang ada di dalam statuta yang harus dilakukan. Butuh banyak keputusan di kongres karena ada sejumlah agenda di depan mata terkait terutama kompetisi yang agak berbeda dengan situasi sebelumnya, rumit karena pandemi Covid-19," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Kusnaeni bisa jadi ada perubahan agenda Kongres nantinya. Hal itu bisa terjadi sesuai dengan keinginan pemilik suara di antaranya pemilik 18 klub Liga 1 dan 18 klub Liga 2.
Terlebih, dalam Statuta PSSI Pasal 33 Ayat 3 disebutkan dengan jelas bahwa agenda dari Kongres bisa dapat berubah apabila 2/3 dari delegasi yang hadir dan memiliki hak suara mewakili anggota PSSI setuju atas usulan tersebut.
"Kalau pemegang hak suara, voters sudah berkumpul, mereka bisa membuat beberapa keputusan yang berbeda dari sebelumnya. Voters ini punya hak suara, kalau menurut mereka penting untuk memutuskan hal tertentu ya tidak mustahil. Semua jadi serba mungkin,"
Meski begitu, Kusnaeni enggan berandai-andai terhadap kemungkinan yang bakal terjadi di Kongres Tahunan PSSI nanti. Ia berharap kongres bisa berjalan lancar dan sesuai rencana.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule menyebut ada sejumlah hal yang bakal dimintai keputusan resmi di Kongres. Salah satunya soal kompetisi, pengesahan Yunus Nusi sebagai Sekjen PSSI dari sebelumnya berstatus Pelaksana Tugas (Plt) menggantikan Ratu Tisha Destria yang mundur pada April 2020 lalu dan pengesahan perubahan nama klub di antaranya Rans Cilegon FC dan Dewa United.
Sementara itu, COO Bhayangkara Solo FC, Sumardji menyebut tidak ada dinamika berlebih jelang Kongres Tahunan PSSI besok. Sebagai salah satu pemilik suara, BFSC hanya berharap PSSI ke depan bisa memberikan kesejahteraan buat para anggotanya.
"Harapan kami itu federasi bisa memberikan kesejahteraan. Sejauh ini adem-adem saja, tidak ada apa-apa. Kami yang penting tergantung federasi. Kami ingin kompetisi tetap ada promosi dan degradasi itu yang penting, pemain asing tetap 3+1. Kesejahteraan buat klub bagaimana karena situasi seperti ini federasi punya tanggung jawab besar supaya klub bisa hidup," jelas Sumardji dikonfirmasi terpisah.
(ttf/jun)