ANALISIS

Mirip Masalah Luis Enrique dan Shin Tae Yong

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 07:13 WIB
Luis Enrique dan Shin Tae Yong sama-sama mengandalkan pemain muda di timnas masing-masing dan mengalami konsekuensi dari kegagalan memenuhi ekspektasi.
Luis Enrique melakukan peremajaan timnas Spanyol. (Pool via REUTERS/MARCELO DEL POZO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peremajaan Timnas Spanyol di bawah arahan Luis Enrique gagal membuahkan hasil di laga pertama Euro 2020 (Euro 2021) ketika berhadapan dengan Swedia.

Timnas Spanyol dihuni beberapa pemain muda. Dari 24 pemain yang didaftarkan ke Piala Eropa kali ini, terdapat muka-muka belia minim pengalaman.

Robert Sanchez, Unai Simon, Pau Torres, Eric Garcia, Rodri Cascante, Dani Olmo, Pedri Gonzalez, Mikel Oyarzabal serta Ferran Torres adalah beberapa contohnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas ada sedikit kemiripan antara keyakinan Enrique pada pemain muda dengan yang dilakukan Shin Tae Yong di Timnas Indonesia.

Regenerasi tim menjadi sorotan utama kedua pelatih ketika menghadapi pertandingan level internasional.

Keadaan kian mirip setelah skuad La Furia Roja gagal meraih kemenangan atas Swedia sekaligus tak mampu memenuhi ekspektasi fan. Sebelumnya Shin dengan pemain mudanya sudah lebih dulu merasakan hal yang sama di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Jika dilihat dari gaya main, kemampuan individu, kolektivitas tim, serta perbandingan teknik antara tim Enrique dan tim Shin tentu berbeda jauh. Namun kedua sosok pelatih itu dihampiri harapan sekaligus sinis ketika hasil para pemain muda di atas lapangan tak sesuai keinginan.

[Gambas:Video CNN]

Spanyol hadir di Euro 2020 sebagai salah satu tim unggulan. Selain itu Enrique dan anak asuhnya juga datang dengan gengsi sebagai negara pemilik tiga gelar trofi Henry Delaunay.

Namun semua itu bukan penghalang bagi Enrique memainkan pemain-pemain muda. Unai Simon dipercaya tampil di bawah mistar. Begitu pula Pau Torres yang menjadi center back menemani pemain 'naturalisasi' Aymeric Laporte.

Di posisi tengah ke depan, ada Rodri, Pedri, Torres, dan Olmo yang diandalkan menemani ujung tombak kawakan Alvaro Morata serta gelandang berpengalaman Koke Resurreccion.

Banner Euro 2020

Menghadapi Swedia, Spanyol tampil begitu dominan sejak menit pertama. Penguasaan bola La Furia Roja tak bisa diutak-atik Swedia. Alhasil tim Blaugult itu lebih banyak bertahan dan menunggu di area permainan sendiri alih-alih memilih bermain terbuka dengan penuh risiko.

Jika dilihat dari permainan responsif dan pasif, maka jelas yang lebih mirip Tim Merah Putih adalah Swedia. Namun Swedia tak sedang meremajakan skuad.

Kemenangan Ditentukan Gol, Bukan Penguasaan Bola

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER