Menit demi menit berlalu, gelombang serangan Spanyol tak kunjung reda. Sedikit kesalahan bisa membuat Swedia kecolongan.
Tusukan-tusukan Alba, Pedri, dan Koke beberapa kali menghasilkan umpan yang berpotensi gol. Hanya saja penyelesaian akhir timnas Spanyol menjadi masalah.
Morata, Olmo, Torres, juga Koke gagal menjebol gawang Swedia yang dikawal Robin Olsen. Selain Olsen cukup tangguh, ada pula faktor para pemain Spanyol yang tak mampu memaksimalkan setiap kans yang didapat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibarat peribahasa mati satu tumbuh seribu, begitulah serangan Spanyol yang terus muncul kendati finishing touch tak mampu mengubah skor.
Masalah bagi Spanyol nyaris bertambah seandainya tendangan Alexander Isak tidak diblok Marcos Llorente pada menit-menit akhir babak pertama.
Di babak kedua Spanyol tak kendur memainkan possesion football. Pendekatan yang sama seperti di babak pertama, yang sayangnya dibarengi dengan kualitas penyelesaian akhir serupa pula di 45 menit pertama.
![]() |
Pergantian pemain menjadi cara Enrique mendobrak jalan buntu. Thiago Alcantara, Pablo Sarabia, Oyarzabal, Gerard Moreno dan Fabian Ruiz menggantikan beberapa pemain muda, juga Koke dan Morata.
Tak ada perubahan berarti dari pergantian tersebut. Spanyol yang terus menekan kembali menemukan masalah pada penyelesaian akhir. Sarabia dan Moreno tak beda dengan Olmo atau Morata yang gagal memanfaatkan peluang.
Sementara di kubu lawan, Isak hampir membuat Spanyol menangis. Pergerakan pemain keturunan Eritrea itu dalam serangan balik bisa menjadi assist seandainya Marcus Berg bisa mencetak gol.
Hingga laga bubar tak ada gol tercipta. Penguasaan bola Spanyol menjadi mubazir. Statistik pengendalian bola sebanyak 85 persen berbanding 15 persen tak berpengaruh pada poin. Spanyol dan Swedia sama-sama hanya membawa pulang satu poin.
Aksi pemain-pemain muda Spanyol masih ditunggu dua laga lagi melawan Polandia dan Slovakia.
"Kami memiliki pemain-pemain muda yang ingin berkembang dan lapar. Saya tak tahu seberapa jauh kami bisa melangkah, apakah sampai final, atau hanya semifinal, atau perempat final, tau bahkan tidak lolos fase grup."
"Tetapi satu hal yang saya tahu kami akan menjadi tim tangguh yang membuat lawan tidak nyaman," ujar Enrique beberapa waktu lalu sebelum Euro berlangsung.
Ucapan Enrique benar-benar diwujudkan dalam laga melawan Swedia. Lawan dibuat tak nyaman, namun kegagalan mencetak gol juga menjadi masalah tersendiri.
Ya, Enrique dan Shin punya problem masing-masing dengan proyek regenerasi yang tak selalu berjalan mulus.
(jun)