Di balik kegemilangan poin sempurna Italia di dua laga awal lewat sepasang kemenangan 3-0, masih ada sejumlah kelemahan Italia yang terlihat dan perlu diperbaiki bila ingin hasrat juara mereka terlihat lebih nyata.
Dalam catatan statistik, Italia mencetak tiga gol dari tiga tembakan tepat sasaran. Bila merujuk hal tersebut, penyelesaian akhir Italia terlihat sangat efisien karena semuanya berujung gol.
Namun dalam permainan lawan Swiss, Italia sejatinya membuang banyak peluang, terutama lewat Ciro Immobile.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah gagal mencetak gol lewat sundulan di babak pertama, tembakan Immobile dari titik yang serupa dan dalam kurun waktu yang berdekatan di babak kedua, semuanya melenceng jauh dari sasaran.
![]() |
Hal tersebut tentu tidak boleh terulang saat Italia bertemu lawan yang lebih tangguh di fase knock-out. Selain itu, kerja sama di sepertiga lapangan lawan juga masih belum terlihat sempurna.
Terlepas dari assist di gol pertama, Berardi beberapa kali kehilangan bola dan salah mengumpan. Sementara itu Lorenzo Insigne juga terlihat tidak punya kolaborasi yang apik dengan Immobile dalam kerja sama di kotak penalti lawan.
Hal itu yang kemudian mendorong Mancini memasukkan Federico Chiesa di menit ke-69 sebagai upaya penyegaran sekaligus uji coba di lini depan.
Kelemahan lain Italia adalah kebugaran pemain. Di laga ini Giorgio Chiellini keluar lapangan di menit ke-24 lantaran cedera. Belum diketahui seberapa parah cedera Chiellini karena ia masih bisa duduk di bangku cadangan dan terus menyaksikan pertandingan hingga akhir.
Nicolo Barella juga sempat terkapar di babak kedua karena tendangan Breel Embolo.
Merujuk hal tersebut, Mancini bakal dihadapkan pada dilema jelang duel terakhir lawan Wales. Italia sudah mengunci tiket 16 besar namun bisa kehilangan status juara grup andai kalah dari Wales.
![]() |
Mancini bisa saja memakai laga terakhir sebagai laga eksperimen untuk memperkuat 'Gli Azzurri' sekaligus memberikan istirahat bagi pemain-pemain inti yang butuh istirahat atau dalam kondisi kurang fit. Namun pilihan itu bakal disertai risiko Italia kehilangan status juara grup dan mendapat jalan yang lebih terjal di babak 16 besar.
Pilihan untuk terus memainkan winning team juga sama berisiko Italia bakal kehabisan bensin ketika turnamen justru memasuki fase genting.
Terlepas dari apapun pilihan Mancini nanti, Italia sudah memberikan ancaman serius pada negara lainnya lewat dua kemenangan meyakinkan di awal turnamen ini.
(nva)