Timnas Italia jadi negara pertama yang lolos ke 16 besar Euro 2020 (Euro 2021). Italia seolah meneriakkan bahwa mereka bukan hanya sekadar rindu turnamen melainkan juga rindu juara.
Italia mampu mengalahkan Swiss dengan skor telak 3-0. Catatan ini membuat Italia mengantongi poin sempurna dari dua laga, mengantongi tiket 16 besar, sekaligus meraih kemenangan telak 3-0 di dua laga tersebut.
Dalam laga lawan Swiss, Italia terbukti mampu meredam permainan lawan hingga Swiss benar-benar tidak berkutik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di babak pertama, lini belakang Italia berhasil membuat Swiss tak mampu melakukan tembakan ke gawang. Kuartet bek Italia di bawah komando Leonardo Bonucci mampu melaksanakan tugas dengan baik.
Ketika Giorgio Chiellini ditarik keluar pada menit ke-24, Francesco Acerbi juga bisa menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pengganti Chiellini.
Kehebatan Italia meredam serangan Swiss tak semata lantaran peran kuartet lini belakang. Tiga gelandang Italia yang tampil sebagai starter di duel lawan Swiss, yaitu Nicola Barella, Jorginho, dan Manuel Locatelli benar-benar berhasil memenangkan pertempuran di lini tengah.
Para barisan gelandang itu juga rajin dalam melakukan pressing dan mengejar untuk upaya recovery tiap kali Italia kehilangan bola.
![]() |
Alur yang sama kembali terjadi di babak kedua. Meski melakukan sejumlah pergantian pemain, Swiss pada akhirnya hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran ke gawang Italia.
Momen berharga Swiss itu datang di menit ke-64 saat Steven Zuber melepaskan tendangan dari jarak cukup dekat. Tetapi Gianluigi Donnarumma yang sudah menanti kesempatan beraksi tampil sigap dan berhasil mementahkan tendangan tersebut.
Cara Italia bertahan dan meredam serangan lawan pada akhirnya juga berdampak positif pada serangan 'Gli Azzurri'. Manuel Locatelli tampil luar biasa di laga ini dengan torehan dua gol yang dicetaknya.
Di balik gol pertama, Locatelli mengirim long pass ke posisi Domenico Berardi yang berdiri bebas di sisi kiri pertahanan Swiss. Setelah itu, Locatelli ikut berlari maju sehingga akhirnya ia bisa mencetak gol memanfaatkan umpan Berardi.
Pada proses gol kedua, Locatelli menunjukkan akurasi tembakan jarak jauh miliknya di menit ke-52.
Keunggulan 2-0 plus perkembangan permainan yang benar-benar ada di tangan Italia bahkan membuat Roberto Mancini sudah berani melakukan eksperimen di 20 menit akhir pertandingan.
Mancini memasukkan Rafael Toloi sehingga Italia tampil dengan formasi tiga bek sejajar dalam skema 3-5-2.
Dan ketika Swiss sudah di ambang putus asa, Ciro Immobile memberikan hukuman tambahan lewat gol ketiga untuk Italia di menit ke-89.
![]() |
Italia benar-benar menyajikan permainan yang layak dipuji. Meredam hingga membuat lawan kesulitan melepaskan tembakan, lalu memiliki alur serangan yang berbuah tiga gol dalam dua laga berurutan.
Italia menunjukkan rasa lapar mereka untuk bermain di turnamen besar setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Italia terakhir kali mengangkat trofi juara pada Piala Dunia 2006 dan hanya pernah satu kali mengecap gelar Piala Eropa yaitu pada Euro 1968.
Seolah tak hanya sekadar ingin meramaikan kompetisi, Italia menunjukkan permainan yang mencerminkan sebuah ambisi tinggi.
Bersambung di halaman kedua...