Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 26 atlet Indonesia dipastikan lolos untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020 pada 23 Juli-8 Agustus mendatang. Jumlah itu berdasarkan data terakhir yang didapat dari National Olympic Committee (NOC) Indonesia per Kamis (17/6).
Sekjen NOC, Ferry Kono menyebut ke-26 atlet yang terdiri dari 14 atlet putra dan 12 putri yang lolos berasal dari tujuh cabang olahraga, yakni atletik, bulutangkis, menembak, surfing, renang dan angkat besi. Jumlah itu masih bisa bertambah seiring masih berlangsungnya kualifikasi di beberapa cabang olahraga sampai akhir Juni mendatang.
"Yang sudah lolos ditambah wildcard totalnya 26 atlet. Yang masih menanti kualifikasi adalah voli pantai, panahan beregu. Serta gymnastic yang menunggu pengumuman dari International Federation (IF) karena tidak ada kualifikasi," kata Ferry Kono kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atletik meloloskan Lalu Muhammad Zohri yang turun di nomor paling bergengsi 100 meter putra. Lalu lolos ke Olimpiade setelah finis ketiga dengan catatan waktu 10,03 detik di Golden Grand Prix Osaka, Jepang Mei 2019 lalu.
Dari cabang olahraga bulutangkis dipastikan telah meloloskan 11 atlet. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dari kategori tunggal putra, Gregoria Mariska Tunjung dari tunggal putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putra serta pasangan ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Selain Lalu Zohri, atletik juga mengirimkan Alvin Tehupejory melalui jalur wildcard untuk mengisi Universality Quota. Alvin merupakan pemegang rekor nasional lari 200 meter yang ia bukukan pada 2019.
Cabor panahan juga dipastikan mengirimkan dua wakilnya ke Tokyo 2020 dari nomor recurve perorangan putra dan putri. Mereka adalah Riau Ega Agatha Salsabila untuk kategori recurve perorangan putra, dan Diananda Chairunissa untuk recurve perorangan putri.
 Pelari Putra Lalu Muhammad Zohri yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Panahan masih berpeluang untuk menambah tiket ke Olimpiade Tokyo 2020 dari nomor beregu. Kepastiannya tergantung pada hasil yang didapat Riau Ega Agatha Salsabila, Arif Pangestu, Alviyanto Bagas Prastyadi, serta Diananda Choirunnisa, Titik Kusuma Wardahani, dan Rezza Oktavia di kualifikasi Olimpiade 2020 terakhir Piala Dunia Panahan 2021 yang digelar di Paris, Prancis, 18-21 Juni.
Dari cabor menembak, Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba yang turun di nomor 10 meter air rifle putri dipastikan bakal mewakili Indonesia di ajang multievent olahraga terbesar di dunia.
Sementara itu, dari cabang olahraga dayung Indonesia juga akan mengirimkan wakil di Olimpiade Tokyo 2020 dari nomor lightweight women's double sculls (LW2x) atas nama Mutiara Rahma Putri/Melani Putri. Keduanya lolos usai meraih peringkat empat di kejuaraan kualifikasi di Tokyo yang berlangsung 7 Mei lalu.
Mutiara Rahma Putri/Melani Putri berhasil mencatatkan waktu catatan waktu 7.35,71 detik di bawah pasangan Jepang, Chiaki Tomita/Ayami Oishi dengan catatan waktu tercepat 7.15,84 detik di urutan pertama, lalu wakil Vietnam Thi Thao Luong/Thi Hao Dinh dengan catatan 7.17,34 detik di posisi kedua, dan wakil Iran Zeinab Norouzi Tazeh Kand/Kimia Zarei dengan catatan waktu 7.23,86 detik di peringkat ketiga.
Berita ini berlanjut ke halaman berikutnya >>>
[Gambas:Video CNN]
Dari cabor selancar, Indonesia juga untuk pertama kalinya bakal mengirimkan wakil ke Olimpiade melalui atlet asal Bali, Rio Waida. Kepastian Rio Waida ke Olimpiade disampaikan langsung Asosiasi Selancar Internasional (ISA) pada Minggu (6/6).
Dijelaskan ISA, Rio Waida mendapatkan tiket Olimpiade Tokyo 2020 berdasarkan aturan kualifikasi Olimpiade di mana satu negara hanya boleh diwakili dua peselancar. Sedangkan Jepang sebelumnya sudah diwakili Kanoa Igarashi yang lolos usai masuk 10 terbaik Liga Surfing Dunia (WSL) 2019.
Satu slot milik Jepang lainnya diambil Hiroto Ohhara di Surf City El Salvadaor ISA World Surfing Games 2021. Alhasil, tiket Olimpiade yang sebelumnya diamankan Shun Murakami menjadi milik Rio Waida.
"Selain Rio, I Ketut Agus Aditya Putra juga akan diberangkatkan karena hasil dari El Salvador membuat dia berada sebagai alternate di lima nomor. Apabila terjadi hal-hal yang membuat pemain di lima nomor yang sudah ada tidak bisa tampil seperti karena sakit atau cedera, Ketut akan menjadi alternatif pengganti," ucap Ferry Kono berdasarkan balasan surat dari ISA.
 Atlet selancar asal Bali, Rio Waida (kanan), bakal bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. (Screenshot via riowaida_) |
Kabar bahagia juga datang dari cabor angkat besi yang berhasil meloloskan lima lifter ke Olimpiade Tokyo 2020. Kelima lifter tersebut yakni, Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 62 kg putra, Windy Cantika Aisah di kelas 49 kg putri, Deni di kelas 67 kg putra, Rahhmad Erwin Abdullah di kelas 73 kg puta dan Nurul Akmal di +87 kg putri.
Kepastian lolos kelima lifter Indonesia itu diumumkan International Weightlifting Federation (IWF) pada Sabtu (12/6) lalu. Selama masa Race to Tokyo, kelima atlet Merah Putih itu berhasil mempertahankan posisi di peringkat delapan besar dunia.
Dari cabang renang, Ferry Kono memastikan satu perenang putra dan satu putri bakal tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dengan menggunakan fasilitas wildcard. Informasi yang diterima NOC, kemungkinan perenang yang dikirimkan adalah atlet putra yang turun di nomor 100 meter kupu-kupu atau 400 meter gaya bebas.
Sedangkan di putri di nomor 100 meter gaya dada atau 400 meter gaya ganti. Namun, siapa atlet yang akan berangkat masih menunggu hasil seleksi yang digelar Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI).
Sementara itu, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menyebut jumlah 26 atlet yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 sudah sesuai harapan. Mulanya, Kemenpora disebut sempat pesimistis jumlah atlet yang lolos bisa di atas 25 orang.
"Waktu di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro saya hanya 28 termasuk dua dari wildcard. Tapi kan sekarang wildcard sangat ketat karena pandemi juga. Tadinya agak pesimis di angka 22-23 tapi rupanya melonjak terus. Semoga masih ada tambahan dari panahan, senam dan voli pantai. Semoga voli pantai sekarang sesuai harapan bisa lolos, tidak meleset lagi seperti saat di 2016," terang Gatot.
Menyoal target, Gatot berharap raihan para atlet yang lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo minimal bisa sama dengan raihan di Olimpaide 2016 Rio de Janeiro.
"Minimal sama dengan di Rio de Janeiro, satu medali emas jangan berkurang. Masa sih hasil dari Asian Games 2018 tidak berdampak positif pada hasil di Olimpiade. Kendala pandemi juga tidak boleh jadi alasan karena semua negara ikut terdampak," tegasnya.
 Ilustrasi atlet menembak Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Di sisi lain, Gatot mengatakan saat ini sedang membuat surat untuk Presiden Joko Widodo. Surat itu berdasarkan surat dari Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC) ke Menpora Zainudin Amali terkait permohonan untuk memfasilitasi pelepasan kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya sedang menyusun surat untuk Presiden untuk dimohonkan melepas kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2020. Kami harapkan di awal atau minggu pertama Juli," kata Gatot kepada CNNInndonesia.com, Kamis (17/6).
Dijelaskan Gatot, minggu pertama Juli menjadi waktu yang tepat karena para atlet harus berangkat lebih awal ke Tokyo, Jepang untuk menjalani karantina lebih dulu sebelum memulai perjuangannya di Olimpiade.
Dalam surat permohonan itu, Menpora Amali juga akan menyebutkan bahwa seluruh atlet dan ofisial yang tergabung di kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo sudah mendapatkan dua kali vaksin Covid-19. Semua juga dipastikan akan tetap patuh pada protokol kesehatan selama mengikuti Olimpiade.
"Selain itu, di minggu pertama Juli juga sudah bisa di konfirmasi berapa jumlah total atlet yang akan berangkat ke Tokyo. Kami berharap pelepasan kontingen oleh presiden tidak mundur dari minggu pertama Juli," ujarnya.