ANALISIS

Prancis yang Harus Bersolek di Hadapan Swiss

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 15:09 WIB
Prancis sering disebut favorit juara Euro 2020 (Euro 2021), namun penampilan mereka belum menggambarkan hal tersebut secara utuh.
Penampilan Prancis belum memuaskan meskipun berstatus sebagai juara grup. (Pool via REUTERS/MATTHIAS HANGST)
Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Prancis sering disebut sebagai favorit juara Euro 2020 (Euro 2021), namun penampilan mereka belum menggambarkan hal tersebut secara utuh.

Sebagai juara Piala Dunia 2018 dengan mayoritas pemain masih ada di dalamnya, Prancis kembali dijagokan sebagai pemenang di Euro 2020 ini.

Berada di grup F yang sering disebut grup neraka, Prancis sukses mengakhiri perjalanan sebagai juara grup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di balik sukses tersebut, Prancis masih belum benar-benar membuktikan kualitas mereka sebagai juara dunia. Pertahanan masih terlihat rapuh dan kerap melakukan kesalahan.

Hal itu yang tergambar di dua laga terakhir melawan Hungaria dan Portugal.

Lini belakang Prancis yang dikomandoi Raphael Varane belum bisa menghadirkan pertahanan impresif untuk membentengi Hugo Lloris.

Lini depan Prancis juga belum benar-benar teruji maksimal. Kylian Mbappe yang sering disebut sebagai bintang muda Prancis belum mencatatkan namanya di papan skor.

Soccer Football - Euro 2020 - Group F - France v Germany - Football Arena Munich, Munich, Germany - June 15, 2021 France's Kylian Mbappe celebrates a goal before it is disallowed for offside Pool via REUTERS/Kai PfaffenbachKylian Mbappe belum bisa mencatatkan namanya di papan skor. (Pool via REUTERS/KAI PFAFFENBACH)

Namun semua itu akan berbeda di babak 16 besar. Setelah ujian berat di fase grup, Prancis diyakini bakal makin siap ketika turnamen masuk ke fase penentuan.

Dengan tempaan ujian berat di babak penyisihan, Prancis tak akan lagi demam panggung di 16 besar. Belum lagi fakta bahwa level Swiss di atas kertas di bawah Portugal dan Jerman yang mereka hadapi di fase grup.

Gambaran itu yang akan membuat Paul Pogba dan kawan-kawan bakal menjadikan laga lawan Swiss sebagai pembuktian kapasitas mereka sebagai sebuah tim calon juara.

Dari komposisi tim di lapangan, Didier Deschamps tidak akan lagi ragu untuk menempatkan Karim Benzema sebagai ujung tombak berkat dua gol yang telah dipersembahkan striker Real Madrid tersebut.

Permasalahan di lini depan hanyalah beban Mbappe yang belum bisa mencetak gol. Mbappe punya sejumlah peluang terbuka untuk menceploskan bola ke dalam gawang, tetapi tidak ada gol atas namanya sejauh ini.

Prancis butuh Mbappe untuk menyelesaikan puasa gol. Hal itu bakal menambah kepercayaan diri Mbappe yang tentunya bakal berdampak positif bagi tim Ayam Jantan secara keseluruhan.

Menarik untuk menanti pilihan formasi Deschamps di laga ini. Bila ingin lini tengah yang lebih stabil, Deschamps bakal memasang Adrien Rabiot untuk menemani Pogba dan N'Golo Kante.

Secara keseluruhan, Deschamps lumayan dipusingkan oleh beberapa cedera yang dialami para pemainnya seperti Lucas Digne, Ousmane Dembele, Lucas Hernandez, hingga Thomas Lemar.

Banner Euro 2020

Bila Prancis ingin lebih agresif di lini serang, Deschamps bisa memainkan formasi 4-2-3-1. Sisi kanan mungkin saja ditempati oleh Kingsley Coman yang punya kecepatan sama baiknya dengan Kylian Mbappe di sisi kiri.

Namun minim pilihan full back juga bisa membuat Prancis tiba-tiba memainkan pola tiga bek sejajar di laga ini dengan Varane, Clement Lenglet, dan Presnel Kimpembe membentuk trio lini belakang.

Di laga lawan Swiss, Prancis bukan hanya sekadar punya misi untuk lolos ke perempat final. Prancis juga punya misi untuk mengingatkan publik betapa menakutkannya mereka sebagai sebuah tim.

Kylian Mbappe dan kawan-kawan harus bersolek dan tampil sehebat-hebatnya yang bisa mereka lakukan di lapangan.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Swiss Unggul Waktu Istirahat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER