Jakarta, CNN Indonesia --
Laga Inggris vs Jerman di babak 16 besar Euro 2020 (Euro 2021) yang akan digelar di Stadion Wembley, pada Selasa (29/6) malam, sarat akan sejarah kontroversi yang tak terlupakan.
Rivalitas Inggris vs Jerman sudah berlangsung 91 tahun sejak pertama kali bentrok pada 10 Mei 1930. Dari 32 pertemuan, sejumlah kontroversi muncul, termasuk di ajang Euro.
Beragam momen tak terlupakan dari bentrok kedua negara hingga kini masih membekas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ketegangan, ada banyak adu penalti yang menguras emosi. Hal sama mungkin terjadi dalam babak 16 besar Euro 2020 di Stadion Wembley, Selasa (29/6) malam.
Stuart Dykes, pemain Inggris yang pindah kewarganegaraan Jerman pada 1987, melihat persaingan Inggris vs Jerman penuh dengan intrik.
Sebab, duel kali ini merupakan salah satu yang terbesar di Euro 2020, jika tidak disebut yang termegah.
"Jerman melawan Inggris itu menonjol di atas yang lain. Akan ada pertandingan yang lebih besar untuk Jerman dalam arti sepak bola, tetapi tidak dari semua latar belakang, sejarah, maknanya. Inggris adalah rumah sepak bola," kata Dykes berbicara kepada CNN.
Berikut ini adalah beberapa peristiwa kontroversial dalam pertandingan Inggris vs Jerman, yang dirangkum dari sejumlah perhelatan, seperti Piala Dunia, Piala Eropa, maupun pertandingan uji coba:
Bersambung ke halaman berikutnya...
Gol Hantu Lampard
Pertandingan Piala Dunia 2010, di Bloemfontein, Afrika Selatan, tak pernah dilupakan Jerman. Saat itu Der Panzer menang 4-1. Namun, bukan kemenangan itu yang abadi, melainkan 'gol hantu' Frank Lampard yang mengubah sepak bola saat ini.
Dalam situasi tertinggal 1-2, Lampard berhasil melakukan chip saat berhadapan dengan kiper Jerman Manuel Neuer. Bola memantul dan tampak jelas sudah melewati garis gawang. Sayang, bola tersebut tidak dianggap gol dan membuat pemain Inggris mengamuk. Sebab, gol itu seharusnya bisa membuat Inggris menyamakan skor .
Berawal dari "gol hantu' tersebut lantas muncul kajian untuk penerapan teknologi garis gawang. Teknologi garis gawang ini diterapkan saat Piala Dunia 2014 dan pada edisi 2018 diterapkan teknologi lanjutan bernama VAR.
Gol Hasil Diskusi Wasit
Inggris pernah mengalahkan Jerman Barat di partai final Piala Dunia 1966. Laga final tersebut turut diwarnai kontroversi.
Memanfaatkan umpan silang Alan Ball, tembakan keras Geoff Hurst membentur mistar gawang lantas memantul tepat di atas garis. Ketika itu hakim garis menyatakan itu tidak gol.
Namun, pemain Inggris berkeyakinan itu gol. Mereka pun menyerbu wasit. Akhirnya, setelah wasit dan hakim garis berdiskusi atas desakan pemain Inggris, sepakan Hurst disahkan jadi gol. Dalam pertandingan ini Inggris menang 4-2.
 Inggris punya catatan buruk kalah penalti melawan Jerman. (REUTERS/DAVID KLEIN) |
Tangisan Kegagalan Penalti
Rivalitas Inggris vs Jerman, bagi sejumlah media Inggris kerap dikait-kaitkan dengan sejarah politik kedua bangsa. Hal ini menciptakan persaingan yang kental di lapangan dan perselisihan di luar stadion.
Karenanya hasil imbang dianggap menenangkan. Namun, untuk laga sekelas Piala Dunia atau Piala Eropa, hasil imbang tak cukup. Jika bertemu di fase gugur, hasil imbang harus diselesaikan dalam adu tendangan penalti.
Dari beberapa penalti itu, kisah di Piala Dunia 1990 dan Euro 1996 paling menyedihkan. Di Piala Dunia 1990 Inggris menyerah 3-4, sedangkan di Euro 1996 Inggris takluk 5-6. Dua kekalahan penalti tersebut jadi peristiwa hari penuh derai air mata bagi Inggris.
[Gambas:Video CNN]