Gol Hantu Lampard
Pertandingan Piala Dunia 2010, di Bloemfontein, Afrika Selatan, tak pernah dilupakan Jerman. Saat itu Der Panzer menang 4-1. Namun, bukan kemenangan itu yang abadi, melainkan 'gol hantu' Frank Lampard yang mengubah sepak bola saat ini.
Dalam situasi tertinggal 1-2, Lampard berhasil melakukan chip saat berhadapan dengan kiper Jerman Manuel Neuer. Bola memantul dan tampak jelas sudah melewati garis gawang. Sayang, bola tersebut tidak dianggap gol dan membuat pemain Inggris mengamuk. Sebab, gol itu seharusnya bisa membuat Inggris menyamakan skor .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berawal dari "gol hantu' tersebut lantas muncul kajian untuk penerapan teknologi garis gawang. Teknologi garis gawang ini diterapkan saat Piala Dunia 2014 dan pada edisi 2018 diterapkan teknologi lanjutan bernama VAR.
Gol Hasil Diskusi Wasit
Inggris pernah mengalahkan Jerman Barat di partai final Piala Dunia 1966. Laga final tersebut turut diwarnai kontroversi.
Memanfaatkan umpan silang Alan Ball, tembakan keras Geoff Hurst membentur mistar gawang lantas memantul tepat di atas garis. Ketika itu hakim garis menyatakan itu tidak gol.
Namun, pemain Inggris berkeyakinan itu gol. Mereka pun menyerbu wasit. Akhirnya, setelah wasit dan hakim garis berdiskusi atas desakan pemain Inggris, sepakan Hurst disahkan jadi gol. Dalam pertandingan ini Inggris menang 4-2.
![]() |
Tangisan Kegagalan Penalti
Rivalitas Inggris vs Jerman, bagi sejumlah media Inggris kerap dikait-kaitkan dengan sejarah politik kedua bangsa. Hal ini menciptakan persaingan yang kental di lapangan dan perselisihan di luar stadion.
Karenanya hasil imbang dianggap menenangkan. Namun, untuk laga sekelas Piala Dunia atau Piala Eropa, hasil imbang tak cukup. Jika bertemu di fase gugur, hasil imbang harus diselesaikan dalam adu tendangan penalti.
Dari beberapa penalti itu, kisah di Piala Dunia 1990 dan Euro 1996 paling menyedihkan. Di Piala Dunia 1990 Inggris menyerah 3-4, sedangkan di Euro 1996 Inggris takluk 5-6. Dua kekalahan penalti tersebut jadi peristiwa hari penuh derai air mata bagi Inggris.
(abd/rhr)