ANALISIS

Piala AFC Batal, Indonesia Rugi di LCA 2023

Abdul Susila | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jul 2021 20:49 WIB
Pembatalan fase grup Piala AFC 2021 zona Asia Tenggara berdampak pada slot Indonesia di Liga Champions Asia 2023.
Bali United dan Persipura Jayapura jadi dua wakil Indonesia di Piala AFC 2021. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Nahasnya lagi nasib kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia hingga kini belum jelas kapan akan berlangsung. Awalnya Liga 1 2021/2022 akan dimulai pada 9 Juli 2021, tetapi ditunda karena semakin tingginya kasus Covid-19 di Pulau Jawa dan diperkirakan baru berjalan pada 20 Agustus mendatang.

Rancangan PT Liga Indonesia Baru bahwa liga akan rampung pada Maret 2022, kemungkinan besar ikut molor. Jika asumsinya 306 pertandingan Liga 1 baru bisa rampung dalam delapan bulan dan kompetisi baru digelar pada pertengahan Agustus, liga bakal selesai pada akhir April 2022.

Skema delapan bulan ini pun terpaksa melabrak agenda yang melibatkan timnas Indonesia. Sepanjang 2021 ini contohnya akan ada SEA Games 2021 di Vietnam yang nasibnya masih menggantung, dan Piala AFF 2021 yang juga belum dipastikan AFF.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengejar kompetisi harus rampung pada April, agenda-agenda tersebut terpaksa diabaikan. Dalam artian, selama kejuaraan yang melibatkan Timnas Indonesia berlangsung, kompetisi tetap berjalan. Efeknya, klub dan PSSI bisa rebutan pemain.

Anggaplah skema tersebut yang diterapkan, juara dan runner-up Liga 1 2021/2022 kemungkinan besar tak bisa tampil di Piala AFC 2022. Pasalnya, batas waktu pendaftaran ke AFC pada Maret 2022. Karenanya Bali United dan Persipura bisa kembali jadi wakil.

Namun PSSI bisa dengan tenang menyelenggarakan liga jika mengikuti musim kompetisi sepak bola Eropa. Biasanya kompetisi di Benua Biru berlangsung pada Agustus dan rampung Mei tahun berikutnya. Hal ini juga diterapkan Australia.

Banner Testimoni

Karenanya wakil-wakil Australia yang tampil di Liga Champions Asia dan Piala AFC adalah juara dan runner-up dari musim sebelumnya.

Menurut salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, format kompetisi menyerupai Eropa dan Australia bukan hal mustahil diberlakukan di Indonesia. Ini merupakan pendapat pribadi dan bukan pernyataan yang mewakili PSSI.

"Menurut saya pribadi bukan sebuah persoalan kompetisi kita mengikuti agenda musim klub-klub Eropa. Memang akan berbeda dengan mayoritas kompetisi di Asia, tetapi memungkinkan karena Australia pun bisa," kata Hasani.

Situasi dan kondisi saat ini pun mendukung. Hingga kini musim baru Liga 1 2021/2022 belum pasti. Jika bergulir pada Agustus 2021, sama artinya menyerupai kompetisi di Eropa. PSSI pun jadi bisa menyusun jadwal dengan tenang.

Akankah hal ini jadi kenyataan? Sejauh ini PT Liga Indonesia Baru belum bisa memberikan kepastian. Rencananya awal pekan depan mereka akan bertemu dengan klub untuk membahas langkah lanjutan, termasuk kick-off pada 20 Agustus 2021.

(jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER