Pasangan ganda putra Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, akan menemui jalan terjal untuk lolos dari babak grup.
Ahsan/Hendra yang menempati ranking kedua BWF, tergabung di Grup D bersama penghuni peringkat ke-9 asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Woi Yik, pasangan nomor 7 dunia asal Korea Selatan: Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae, dan penghuni peringkat ke-32 asal Kanada, Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura.
Meski secara peringkat lebih baik, tetapi rekor pertemuan dengan Choi/Seo tidak berpihak. Dari empat pertemuan, pasangan berjulukan The Daddies ini kalah 1-3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat bentrok di Hongkong Open 2019, Thailand Open 2020, dan fase grup BWF World Tour Final 2020, Ahsan/Hendra takluk. Satu-satunya kemenangan terjadi pada babak semifinal BWF World Tour Final 2020.
"Secara rekor pertemuan kita memang kalah dari pasangan Korea, tapi kita tidak mau melihat ke sana. Sekarang saya rasa siapa yang siap, dia yang akan menang," kata Hendra, dalam rilis PBSI yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (13/7).
"Setiap lawan punya pola permainan sendiri, jadi cara melawannya pun berbeda-beda. Strateginya kita diskusi dengan pelatih. Tetapi belum sampai sana, belum memikirkan lawan Korea bagaimana nanti. Kita mau fokus dulu untuk kesiapan masing-masing," ucap Ahsan menimpali.
Ahsan/Hendra unggul rekor pertemuan atas Chia/Soh. Dari tujuh pertemuan, pasangan yang berduet sejak 2013 ini menang 6-1. Satu-satunya kekalahan Ahsan/Hendra terjadi saat final Fuzhou China Open 2019, yakni dengan straight game 20-22, 13-21.
![]() |
Sedangkan Ahsan/Hendra belum pernah bertemu Ho-Shue/Yakura. Statistik Ho-Shue/Yakura memang tak mentereng, tetapi pada 2021 mereka menembus babak final Pan Am Individual Championship 2021 dan berakhir dengan menolak bertanding melawan pasangan Malaysia.
"Setelah melihat undian, saya rasa memang cukup berat ya. Tetapi masih ada kesempatan. Semua pasangan di grup ini memiliki kans yang sama untuk lolos ke babak selanjutnya, tinggal bagaimana nanti di lapangan dan kesiapannya," kata Ahsan.
"Ya karena ini Olimpiade, jadi semua lawan harus diwaspadai. Yang non-unggulan pun bisa mengalahkan yang unggulan. Jadi kita harus siap dari awal," ujar Hendra soal kekuatan wakil Malaysia dan Kanada.
Belajar dari pengalaman terhenti di fase grup Olimpiade 2016, Ahsan/Hendra tak ingin terlalu gegabah menilai lawan. Bagi mereka yang terutama saat ini adalah fokus mempersiapkan diri dan bukan sebaliknya memikirkan kekuatan lawan.
"Kita mau lebih fokus, step by step, satu pertandingan ke pertandingan lain. Main lebih berani dan lebih yakin lagi," ujar Hendra.
Saat ini kontingen bulutangkis Indonesia, termasuk Ahsan/Hendra sedang menjalani pemusatan latihan di Prefektur Kumamoto. Kontingen Indonesia ini berlatih dengan dibantu klub setempat bernama Hitachi dan Shaisunkan.
(abd/nva)