Kisah Alan dan Susy, Pengantin Emas Olimpiade yang Abadi

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 14:09 WIB
Alan Budikusuma dan Susy Susanti adalah salah satu pasangan paling terkenal dalam sejarah Indonesia lewat raihan emas Olimpiade.
Alan Budikusuma mengaku lebih mengkhawatirkan Susy Susanti dibanding dirinya sendiri di final Olimpiade 1992. (AFP PHOTO / TOMMY CHENG)

Bila Alan terbebani oleh hasil buruk di Piala Thomas, Susy juga menyandang beban yang tak kalah berat menuju Olimpiade 1992. Beban tersebut lantaran Susy sudah digadang-gadang dan diandalkan Indonesia untuk meraih emas. Alan mengisahkan, selama masa persiapan menuju Barcelona Susy 'dihantui' kata menang dan emas. Hampir semua orang percaya Susy bisa mencetak sejarah.

"Jelang keberangkatan ke Olimpiade, Susy punya beban yang sangat besar. Karena setiap ketemu pengurus di luar badminton, Susy selalu mendapat sapaan 'Menang ya' atau 'Medali Emas ya!'," kata Alan mengisahkan perjalanan sang istri.

Jelang Olimpiade, Susy juga menderita kekalahan di beberapa kejuaraan besar. Saat Kejuaraan Dunia 1991 Susy meraih medali perunggu, sedangkan di All England 1992 kalah di babak 16 besar dari tunggal putri China, Ye Zhaoying.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susy mengawali perjuangannya dengan melawan wakil Jepang Harumi Kohara pada babak 32 besar. Pada laga perdana karena lolos bye dari babak 64 besar ini Susy menang mudah 11-2 dan 11-2.

Pada babak 16 besar Susy ditantang wakil Australia, Wong Chun Fan. Hampir mirip dengan pertandingan sebelumnya, Susy tak mengalami kendala berarti. Dara kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971 ini menang 11-4 dan 11-2.

Selanjutnya pada babak delapan besar jumpa wakil Thailand, Somruthai Jaroensiri. Sempat melawan pada awal gim pertama, Susy lantas membuat andalan Negeri Gajah Putih ini tak berkutik lewat skor 11-6 dan 11-1.

Pasangan emas bulutangkis Indonesia, Susi Susanti dan Alan Budikusuma. Kedua pebulutangkis ini yang merebut emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade.Alan dan Susy masih banyak dikenal orang meski Olimpiade Barcelona sudah berlalu hampir 30 tahun. (Dokumen Pribadi)

Di babak semifinal, Susy ditunggu jagoan China, Huang Hua, yang mengalahkannya di Kejuaran Dunia 1991. Ini membuat adrenalin Susy terpacu. Ia berhasrat membalas kekalahan saat tampil di Makau tersebut.

Benar saja, Susi memang mudah 11-4 dan 11-1. Namun, Susy dan tim Indonesia tak tenang, sebab lawan yang akan dihadapi di final adalah wakil Korea Selatan, Bang Soo Hyun, yang menyingkirkan Sarwendah pada babak delapan besar lewat rubber gim.

Benar saja, pada gim pertama Susy takluk dengan skor 5-11. Ini membuat lawan di atas angin. Namun, Susy yang dalam tekanan malah bisa bangkit. Pada set kedua Susy unggul 11-5, sehingga harus dituntaskan lewat set ketiga.

Pada gim penentuan ini Susy berinisiatif menekan. Tak sia-sia, Soo Hyun kehilangan fokus karena terburu-buru ingin mengejar ketertinggalan. Susy memastikan medali emas lewat skor 11-3.

Dua medali emas bulu tangkis ini menggemparkan Tanah Air. Inilah medali emas pertama Indonesia dalam sejarah keikutsertaan di Olimpiade sejak 1952. Selain meraih dua emas, bulu tangkis juga menyumbang dua perak dan satu perunggu.

Tim Bulutangkis Indonesia disambut bak pahlawan saat tiba di Bandara Soekarno Hatta. Mereka di arak keliling Jakarta.

"Deretan ribuan orang yang sudah menanti kami [di bandara Soekarno Hatta]. Mereka mengelu-elukan nama kami. Kami diarak keliling Jakarta dan saya semakin sadar betapa besarnya arti emas ini untuk publik Indonesia," tulis Alan dalam kolomnya di CNNIndonesia.com.

Dalam penuturan kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu, Susy mengakui bahwa ia menjalin kasih dengan Alan sejak 1988. Keduanya adalah atlet muda yang masuk dalam program pelatnas pratama PBSI.

Program pelatnas pratama PBSI adalah program jangka panjang yang sudah dibentuk sejak 1985 demi proyek medali emas di Olimpiade Barcelona 1992. Alan dan Susy pun tumbuh bersama di Pelatnas PBSI sejak usia belasan.

"Kami pacaran sejak tahun 1988. Namun jangan diartikan pacaran seperti bagaimana layaknya remaja-remaja lainnya. Status kami saja yang pacaran, namun kami tetap sibuk dengan latihan masing-masing," tutur Susy menjelaskan.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Hubungan pacaran Alan dan Susy yang tak selamanya mulus. Terkadang hubungan ini yang jadi kambing hitam ketika salah satu dari mereka menelan kekalahan.

Karena itu, ketika Alan dan Susy sukses meraih medali emas Olimpiade 1992, hal itu seolah jadi pembuktian dari pasangan tersebut.

"Saat itu Pak Try (Soetrisno) yang tengah menjabat sebagai Ketua Umum PBSI bahkan bercanda akan menikahkan kami secepatnya karena momennya sangatlah pas, usai kami menang di Barcelona," ucap Susy.

Selepas juara Olimpiade Barcelona 1992, Alan dan Susy akhirnya menikah lima tahun kemudian. Nama mereka pun makin abadi sebagai 'Pengantin Emas Olimpiade', pengukir sejarah Indonesia di pentas dunia.



(abd/ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER