Persembahan Medali Perak Eko Yuli untuk Bangsa dan Keluarga

Advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 28 Jul 2021 00:00 WIB
Lifter senior andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan kembali sukses mempersembahkan medali perak di Olimpiade Tokyo 2020.
Foto: dok. Kemenpora
Jakarta, CNN Indonesia --

Lifter senior andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan kembali sukses mempersembahkan medali perak di Olimpiade Tokyo 2020. Ia berhasil menyelesaikan total angkatan 302 kg di Tokyo International Forum Hall, Jepang, pada Minggu (25/07).

Dengan medali perak tersebut, Eko mencatatkan sejarah sebagai atlet yang empat kali meraih medali di ajang olimpiade. Ia juga mencatat sejarah satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali pada empat penampilan beruntun di olimpiade.

Sebelumnya, Eko telah meraih medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London, serta meraih medali perak di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, Eko yang berada di puncak starting list melakukan angkatan pertama untuk Snatch 137 kg. Di angkatan kedua, Eko mencoba menaikkan beban menjadi 141 kg. Namun, Eko gagal melakukannya di angkatan kedua begitu juga pada angkatan ketiga dengan beban yang sama.

Diketahui, total angkatan Snatch Eko ini terpaut 4 kg dari rival terberatnya dari China yaitu Li Fabin. Li sempat gagal pada angkatan pertama dengan beban 137 kg. Rival Eko ini baru berhasil mengulanginya pada angkatan kedua dan sukses melakukan angkatan ketiga ketika menambah beban seberat 4 kg menjadi 141 kg.

Sementara itu, di angkatan Clean and Jerk, Eko sukses melakukan angkatan pertama dengan beban 165 kg. Ia pun mencoba membuka peluang meraih emas dengan menaikkan beban menjadi 177 kg setelah Li Fabin sukses melakukan angkatan 172 kg.

Namun, percobaan Eko pada angkatan kedua ini gagal. Begitu juga pada angkatan ketiga dengan beban yang sama yaitu 177 kg. Dengan hasil tersebut, Eko menempati posisi kedua dan meraih medali perak. Sementara Li Fabin akhirnya merebut medali emas dengan meraih total angkatan 313 kg. Sedangkan medali perunggu diperoleh lifter Kazakhstan, Igor Son dengan total angkatan 294 kg.

Sebagaimana diketahui, prestasi Eko merupakan medali kedua yang disumbangkan oleh cabang olahraga angkat besi bagi Kontingen Indonesia. Sebelumnya, atlet berusia 19 tahun, Windy Cantika Aisah telah berhasil merebut medali perunggu pada penampilan perdananya di ajang Olimpiade ini.

Windy yang bertanding di kelas 49 kg meraih medali perunggu dengan total angkatan 194 kg. Sementara medali emas diraih oleh Lifter asal China, Hou Zhihui dengan total angkatan 210 kg dan medali perak direbut oleh wakil India, Chanu Saikhom Mirabai dengan total angkatan 202 kg.

Persembahkan Medali untuk Keluarga dan Masyarakat Indonesia

Eko mengungkap rasa syukurnya setelah berhasil meraih medali perak bagi Kontingen Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo. Ia mengatakan medali tersebut dipersembahkan untuk rakyat Indonesia dan keluarga tercinta.

Diketahui, Eko yang turun di kelas 61 kg putra pada pertandingan di International Forum Jepang, Minggu (25/7), meraih posisi kedua dengan mencatat total angkatan 302 kg.

"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjadi yang terbaik. Dan, kita mesti bersyukur dengan rezeki yang telah diberikan," kata Eko dalam keterangan tertulis, Selasa (27/7/2021).

"Saya minta maaf karena masih belum bisa mempersembahkan emas untuk Indonesia, sebagaimana cita-cita saya," tambahnya.

Ia mengungkap setelah sukses dengan angkatan pertama Clean and Jerk 165 kg, dirinya memang mengambil keputusan untuk menaikan beban menjadi 172 kg.

"Karena, pada angkatan Snatch, saya sudah selisih 4 kg dengan Li Fabin. Keputusan itu harus saya ambil untuk membuka peluang meraih emas," ungkapnya.

Pria yang genap berusia 32 tahun pada 24 Juli lalu ini pun mengungkap kepada siapa medali perak yang telah ia raih akan dipersembahkan.

"Medali perak ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia dan keluarga," ujar Eko.

Dengan raihan perak di Olimpiade 2020 Tokyo itu, Eko Yuli bukan hanya menyamai prestasi yang diraih pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, akan tetapi ia juga mencatat sejarah di angkat besi Indonesia.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER