Jakarta, CNN Indonesia --
Pasangan ganda putra bulu tangkis Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, melaju ke babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (29/7). Berikut tujuh fakta Ahsan/Hendra melaju ke semifinal.
Pada babak delapan besar, pasangan terbaik kedua dunia ini menaklukkan wakil Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda lewat rubber game, dengan skor 21-14, 16-21, dan 21-9. Selanjutnya pasangan yang berpasangan sejak 2013 ini akan menghadapi wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin.
Ahsan/Hendra menjadi satu-satunya andalan di sektor ganda putra karena andalan ganda putra Indonesia lainnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo kalah dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada babak delapan besar yang berlangsung Kamis (29/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini adalah tujuh fakta tentang Ahsan/Hendra yang akan melaju ke babak semifinal dan tampil melawan Lee Yang/Wang Chi Lin di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, pada Jumat (30/7):
1. Ahsan Akhirnya Jejakkan Kaki di Semifinal Olimpiade
Bagi Ahsan, lolos ke semifinal Olimpiade adalah pengalaman pertama. Penampilan terbaiknya dalam ajang paling bergengsi sejagat ini adalah babak delapan besar. Itu tercipta pada Olimpiade London 2012, saat berpasangan dengan Bona Septano.
Ketika berpasangan dengan Hendra dalam Olimpiade Rio 2016, kiprah mereka terhenti pada babak grup. Ketika itu Ahsan/Hendra dua kali kalah dan sekali menang. Ahsan/Hendra ditaklukkan wakil Jepang dan China, serta hanya menang saat jumpa wakil India.
2. Hendra Tertua di Semifinal
Saat ini Hendra telah berusia 36. Keberhasilan tampil di semifinal Olimpiade Tokyo 2020 membuatnya tercatat sebagai yang tertua. Pasalnya, ganda putra lainnya, dari Malaysia, China, dan Taiwan sama-sama berusia di bawah 30 tahun.
Bahkan, Hendra tercatat sebagai atlet yang tertua yang lolos babak grup Olimpiade Tokyo 2020. Tak hanya untuk nomor ganda putra, tetapi juga untuk nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya...
3. Kemenangan Rubber Game Kedua
Menghadapi Kamura/Sonoda yang merupakan unggulan kelima Olimpiade Tokyo 2020, Ahsan/Hendra dipaksa bermain rubber game. Setelah unggul pada gim pertama, pasangan yang dijuluki The Daddies ini tak bisa mengembangkan permainan pada gim kedua.
Namun pada gim ketiga Ahsan/Hendra bisa mengendalikan permainan hingga sempat unggul 8-0. Bagi keduanya, kemenangan lewat rubber kali ini adalah yang kedua di Olimpiade Tokyo. Sebelumnya pada laga terakhir grup ketika bertemu Choi Sol-gyu/Seo Sung-jae, mereka juga menang lewat rubber game.
4. Unggul 6-2 Atas Kamura/Sonoda
Selama berduet sejak 2013, Ahsan/Hendra sudah delapan kali bertemu Kamura/Sonoda, termasuk di Olimpiade Tokyo 2020. Kemenangan kali ini membuat statistik Ahsan/Hendra semakin tajam dengan skor 6-2. Ini sekaligus jadi laga kelima dengan rubber game.
Kekalahan pertama dalam ajang Malaysia Open 2018, yakni takluk 14-21 dan 16-21. Kekalahan kedua Ahsan/Hendra dari Kamura/Sonoda terjadi dalam ajang Singapore Open 2019, yakni takluk 13-21, 21-19, dan 17-21.
5. Menang 9 Kali Lewat Rubber Game
Sepanjang 2021 Ahsan/Hendra telah melakoni 17 pertandingan. Dari 17 pertandingan itu, keduanya menang lewat rubber game sebanyak sembilan kali. Dari jumlah itu, lima di antaranya berhasil dimenangkan dan empat lainnya berakhir kekalahan.
Ini menjadi catatan yang menarik sebab Ahsan/Hendra sudah tidak muda lagi. Keduanya sama-sama berkepala tiga. Walau harus tampil dalam tiga gim tak membuat ketahanan fisik bisa dieksploitasi lawan.
6. Selalu Sengit Lawan Lee/Wang
Sebelum bertemu di semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Ahsan/Hendra sudah 10 kali berhadapan dengan Lee/Wang. Dari 10 pertemuan tersebut peraih medali emas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan ini unggul dengan kedudukan 6-4.
Pertemuan pasangan terbaik kedua dan ketiga dunia ini selalu berlangsung sengit. Buktinya, dari 10 duel tersebut, enam di antaranya harus diselesaikan lewat rubber game.
7. Sudah Koleksi 28 Gelar
Pasangan Ahsan/Hendra sudah mengoleksi 28 gelar selama delapan tahun berpartner. Dari jumlah tersebut, pencapaian tertinggi mereka adalah menjadi juara dunia atau memenangi BWF World Championship sebanyak tiga kali, yakni pada 2013, 2015, dan 2019.
Jika Ahsan/Hendra berhasil menyumbang medali dalam Olimpiade Tokyo 2020, akan menjadi gelar ke-29. Terkhusus bagi Ahsan akan menjadi pelengkap gelar, sebab hanya Olimpiade yang belum dicapai. Sedangkan Hendra sudah pernah meraih emas Olimpiade bersama Markis Kido pada 2008.
[Gambas:Video CNN]