Kebangkitan Greysia Polii Usai Skandal Olimpiade London 2012

CNN Indonesia
Sabtu, 31 Jul 2021 15:09 WIB
Olimpiade Tokyo 2020 menjadi momen kebangkitan Greysia Polii di dunia bulutangkis usai skandal di Olimpiade London 2012.
Apriyani Rahayu datang untuk menjadi pasangan yang tangguh bagi Greysia Polii. (REUTERS/LEONHARD FOEGER)

Keinginan untuk kembali pensiun juga datang kepada Greysia Polii pasca Olimpiade Rio de Janeiro 2016 . Tetapi, pelatihnya Eng Hian dan keluarganya meyakinkannya untuk tetap terus bermain.

Kemudian, datanglah seorang Apriyani, pemain muda yang tangguh yang menjadi pasangannya. Keberadaan Apriyani mampu memunculkan kembali semangat Greysia yang sempat pudar.

"Ini merupakan perjalanan panjang bagi saya. Inilah cara bagaimana Anda harus menunggu dan bertahan. Dia [Apriyani] datang entah dari mana secara tiba-tiba di 2017, ketika saya berniat untuk memutuskan pensiun setelah Olimpiade di Rio 2016. Pada tahun 2017 saya berada di pelatnas dan memutuskan ingin berhenti ketika pasangan saya (Nitya) cedera dan menjalani operasi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi pelatih saya mengatakan tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit, dan dia [Apriyani] datang. Dan kemudian kami memenangkan Korea Open dan Thailand Open dan begitulah cepatnya kami datang. Saya seperti, ya Tuhan, saya harus berlari selama empat tahun lagi. Saya tidak muda lagi. Tapi akhirnya dia (Apriyani) datang, lama banget saya harus menunggunya," jelas Greysia.

Perjalanan hidup ini disebut Greysia sangat luar bisa. Penantian panjang empat tahun untuk bisa kembali tampil di Olimpiade terwujud bersama Apriyani yang punya perbedaan usia 10 tahun dengannya. Greysia kini berusia 33 tahun, sedangkan Apriyani masih berusia 23 tahun.

Banner Testimoni


Kerja keras dan motivasi untuk bisa memberikan yang terbaik di Olimpiade Tokyo 2020 juga dipertontonkannya sejak awal menjalani fase grup. Sampai akhirnya berhasil lolos ke final usai mengalahkan wakil Korea Selatan Lee So Hee/Shin Seung Chan 21-19 dan 21-11, Sabtu (31/7).

"Ini luar biasa. Pertandingan hari ini kami hanya ingin memberikan yang terbaik. Kami sudah kalah dan menang melawan pasangan ini, jadi kami tidak ingin memikirkan itu, kami hanya ingin mempersiapkan yang terbaik," ujarnya.

Di partai final ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan wakil China Qing Cheng/Jia Yi Fan untuk memperebutkan medali emas. Partai puncak akan digelar di Musashino Sports Plaza, Tokyo pada Senin (2/8) mendatang.



(ttf/ttf/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER