Semua elemen yang terlibat dalam gelaran Liga 1 2021/2022 wajib divaksin Covid-19. Hal ini menjadi penekanan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelum kick off dimulai pada 20 Agustus.
"Terkait zona aman, apakah hijau atau oranye, konsentrasi kami adalah menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Orang yang terlibat dalam kompetisi semuanya sudah wajib vaksin," kata Sudjarno, Rabu (4/8).
Sudjarno menjelaskan, saat ini PT LIB tengah mendata semua elemen klub: pemain, pelatih, dan ofisial yang sudah disuntik vaksin Covid-19. Data ini harus diberikan klub kepada PT LIB sebelum managers meeting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi yang belum mendapat vaksin, akan diupayakan mendapat vaksin pertama sebelum kompetisi dimulai. Aturan ini tak hanya bagi pemain lokal, tetapi juga bagi pemain asing. Sudjarno menegaskan vaksin merupakan hal wajib dalam kompetisi.
"Dalam form yang kami kirimkan ke klub ada data soal vaksin, apakah sudah sekali atau dua kali. Dalam waktu dekat mudah-mudahan sudah ada datanya. Nantinya yang belum divaksin akan kami fasilitasi," ucap Sudjarno.
Mantan Kapolda Lampung ini menambahkan, protokol kesehatan dalam Liga 1 2021/2022 akan lebih ketat ketimbang Piala Menpora 2021. PT LIB belajar dari Piala Menpora bahwa pelanggaran kecil bisa berdampak pada keberlangsungan kompetisi.
Penerapan protokol kesehatan ini misalnya, semua elemen tim yang akan menjalani bertanding harus sudah dinyatakan negatif sebelum berangkat ke hotel, dua hari menjelang pertandingan. Sesampainya di hotel mereka akan kembali diperiksa.
Setelah itu pada pukul 09.00 atau 10.00 WIB di hari pertandingan akan kembali dilakukan swab PCR. Terakhir, pemain akan kembali menjadi tes selepas pertandingan, sebelum menuju pertandingan selanjutnya.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menambahkan, mereka akan bekerja sama dengan Satgas Covid-19 untuk penegakan protokol kesehatan ini. Bagi klub yang melanggar, nantinya akan dikenakan sanksi.
"Buat tim yang melanggar protokol kesehatan tentunya akan ada sanksi. Kalau ada pelanggaran nanti Satgas Covid-19 yang akan menindak. Yang jelas kalau ada pelanggaran itu akan merugikan tim," ujar Lukita.
Dalam rancangan PT LIB, jeda antara seri pertama dengan seri kedua adalah dua pekan. Dalam dua pekan itu klub diperkenankan kembali ke markasnya lagi. Namun ada usulan waktu jeda tersebut terlalu panjang. Sepekan dianggap cukup.
Ini dianggap PT LIB jadi masukan yang baik dan akan ditimbang matang. Apalagi pada akhir tahun ini, mulai September hingga Januari ada agenda Timnas Indonesia di play-off Piala Asia 2023, Kualifikasi Piala Asia U-23 2022, dan Piala AFF 2021.
(abd/jun)