Pengamat sepak bola nasional M Kusnaeni menyebut Liga 1 2021 yang sejauh ini diklaim bergulir pada 27 Agustus nanti belum pasti dan masih sebatas rencana.
Komentar itu dilontarkan Kusnaeni karena izin keramaian Liga 1 2021 pada 27 Agustus belum dikeluarkan kepolisian.
Kusnaeni juga menuturkan, memulai kompetisi pada 27 Agustus tidak akan ideal bagi peserta, karena baik klub maupun pemain memiliki persiapan yang kurang untuk melakoni pertandingan. Menurut Kusnaeni setiap klub membutuhkan minimal kondisi 70 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSSI sendiri baru pekan lalu mengumumkan Liga 1 2021 digelar pada 20 Agustus, sebelum direvisi Menpora Zainudin Amali beberapa hari lalu dengan menyebut kompetisi bisa dimulai pada 27 Agustus.
"Sama saja sebenarnya kalau disebut liga diizinkan, minimal dari sisi persiapan tim lebih baik karena ada tambahan waktu 7 hari. Tapi persoalannya bukan itu. Kompetisi itu kunci utamanya pada izin keramaian," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/8).
"Itu barangnya, yang bentuknya surat izin keramaian itu sudah diterima belum oleh PSSI dan LIB? Kalau sudah [keluar], diperlihatkan ke publik supaya jelas, tidak ragu seperti sekarang. Pemain saja masih ragu, klub belum tentu yakin liga dimulai tanggal 27 Agustus. Kalau masih belum ada izin keramaian dari polisi, artinya masih sebuah rencana, belum pasti," ucap Kusnaeni menambahkan.
![]() |
Soal komentar Menpora Amali yang mengklaim pernyataannya bisa dijadikan pegangan bagi peserta Liga 1 2021, bagi Kusnaeni hal tersebut hanya bersifat rekomendasi.
Pasalnya Liga 1 2021 bisa dipastikan digelar setelah izin keramaian dikeluarkan pihak kepolisian. Dalam mengeluarkan izin keramaian itu, polisi membutuhkan rekomendasi Kemenpora dan BNPB yang mewakili Kementerian Kesehatan lantaran kompetisi digelar di tengah pandemi Covid-19. kepastian izin keramaian
"Rekomendasi [Menpora] itu tidak bersifat final. Tapi yang paling final itu ya izin keramaian yang dikeluarkan pihak kepolisian. Lalu ada lagi, nanti kalau izin sudah keluar, kondisinya klub siap atau tidak untuk memulai? Karena kan ada proses persiapan yang harus dilakukan terlebih dahulu."
"Kalau siap, siap untuk berapa lama? Ingat, ini kompetisi bukan turnamen. Waktunya lebih panjang, minimal 8 bulan. Kalau tidak dipersiapkan dengan baik risiko pemain cedera besar, nanti yang rugi klub sendiri," ujar Kusnaeni.
Selain itu dengan izin keramaian tersebut LIB sebagai operator kompetisi bisa membuat agenda dan jadwal kompetisi yang utuh. Mulai dari pengadaan venue dan persiapan perlengkapan lain untuk mendukung pertandingan.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>