Thierry Henry, Si Jenius yang Lahir 17 Agustus

CNN Indonesia
Selasa, 17 Agu 2021 14:52 WIB
Thierry Henry yang lahir tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus, tumbuh menjadi pesepak bola jenius saat dewasa.
Thierry Henry pernah memperkuat Barcelona. (AFP PHOTO / LLUIS GENE)

Sebelum berjaya di Piala Dunia, Thierry Henry terlebih dahulu juara bersama AS Monaco, tepatnya pada musim 1996/1997. Pada musim tersebut Henry meraih gelar UNFP Ligue 1 Young Player of the Year.

Seusai Piala Dunia, tepatnya pada 1999, Juventus meminang Henry dari Monaco. Ia dibanderol 10,5 juta poundsterling, sebuah harga yang cukup tinggi pada era itu untuk pemain muda. Sayang kiprah Henry bersama klub asal Turin itu tak panjang.

Pada 3 Agustus 1999, Arsenal yang dilatih Arsene Wenger bersedia menebus 11 juta euro. Bersama Juventus Henry hanya tampil 16 kali dan mencetak 3 gol. Hal ini yang membuat Juventus rela melepas pemain bertalenta besar ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiprah bersama Wenger di Arsenal inilah yang membuatnya menjadi bintang kelas dunia. Henry bahkan disebut sebagai salah satu legenda terbesar Arsenal. Pada masa pengabdian Henry pula Arsenal mengalami masa The Invincible.

Invincible adalah sebutan bagi Arsenal yang tak terkalahkan dalam semusim Liga Inggris. Pada musim 2003/2004 ini Arsenal menang 26 kali, imbang 12 kali, dan tak pernah kalah dalam 38 pertandingan. Pada musim ini Henry melesakkan 30 gol dari 37 laga.

Sukses bersama Arsenal dengan enam gelar: dua kali juara liga, Piala FA, dan Community Shield, Henry pindah ke Barcelona. Bersama klub yang dijuluki The Gunners itu Henry mencetak 228 gol dari 376 penampilan.

Secara individu Henry juga mencipta sukses besar di Inggris. Selama enam tahun berturut-turut masuk tim PFA, dari musim 2000/2001 hingga 2005/2006. Henry juga empat kali meraih sepatu emas dan sekali diberkahi Goal of the Season 2003.

Barcelona's Argentinian Leo Messi (L) celebrates with French Thierry Henry (C) and Brazilian Ronaldinho after scoring against Glasgow Rangers during a Champions League Group E football match at the Camp Nou stadium in Barcelona, 07 November 2007.  AFP PHOTO/LLUIS GENE / AFP PHOTO / LLUIS GENEThierry Henry saat bermain bersama Lionel Messi dan Ronaldinho di Barcelona. (AFP PHOTO / LLUIS GENE)

Bergabung dengan Barcelona membuat pencapaian suami model asal Inggris Claire Merry ini makin moncer. Selama tiga musim di Barcelona Henry memenangkan 7 trofi, termasuk gelar Liga Champions Eropa yang belum pernah diraihnya.

Setelah puas dengan pencapaian kariernya, Henry pindah ke Amerika dengan membela New York Red Bulls. Selama tiga musim pengujung kariernya ini Henry tampil sebagai penghibur. Ia hanya menyumbang satu gelar untuk Red Bulls.

Kini, setelah gantung sepatu, Henry bertransformasi menjadi pelatih. Ia memulai dengan menjadi asisten pelatih timnas Belgia, lantas menangani AS Monaco dan Montreal Impact, tetapi kembali lagi ke timnas Belgia menjelang Euro 2020 (Euro 2021).

Meski bukan lagi bintang lapangan, nama Henry tetap kekal karena ia pencetak gol internasional tertinggi Prancis dan penampilan tertinggi kedua dengan 123 caps dan 51 gol. Henry juga memenangkan Sepatu Emas Piala Konfederasi.

Banner Testimoni

Atas jasanya bersama timnas Prancis, terutama di Piala Dunia 1998, Henry ditunjuk sebagai 'Chevalier of the Legion d'honneur', yakni sebuah penghargaan tertinggi di Kota Mode tersebut.

Karena karier yang apik, Henry yang lahir tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus, juga muncul dalam dua bagian dari seri film bertema sepak bola berjudul Goal II: Living the Dream (2007) & Goal! III (2009).



(abd/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER