Barcelona belum sepenuhnya habis pada musim ini. Ronald Koeman hanya dibuat berpikir lebih keras agar membuat Blaugrana tetap perkasa dengan komposisi yang ada.
Barcelona dan Ronald Koeman tidak memliki banyak pilihan selain berharap pada pemain-pemain muda potensial mereka seperti Ansu Fati, Pedri, hingga Yusuf Demir yang dianggap sebagai titisan Lionel Messi.
Meski tidak diunggulkan, Koeman akan membuat skuad Barcelona layaknya memiliki pemain-pemain hebat yang siap bersaing dalam perebutan trofi La Liga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini performa Blaugrana tidak mengecewakan, dua kali menang dan sekali imbang dari tiga pertandingan. Catatan itu menempatkan Barcelona di peringkat keempat klasemen Liga Spanyol, mengoleksi nilai yang sama dengan enam tim lain termasuk Real Madrid yang duduk di posisi puncak.
Memphis Depay yang kini diandalkan juga tidak begitu mengecewakan dalam tiga pertandingan awal. Pemain 27 tahun itu mencetak 2 gol dan memberikan 1 assist, catatan sama juga dimiliki Martin Braithwaite.
![]() |
Yang cukup mengejutkan adalah penampilan gelandang Sergi Roberto dengan torehan sama seperti Depay dan Braithwaite, 2 gol dan 1 assist. Pada musim ini Koeman mencoba membuat sedikit perubahan dengan mengembalikan Sergi ke posisi asli sebagai gelandang.
Selain pencapaian-pencapaian tersebut, Barcelona juga bisa berharap kepada tuah Ansu Fati yang kini mewarisi nomor 10 milik Lionel Messi di Barcelona.
Sebelum cedera pada musim lalu, Ansu Fati adalah pemain yang menjanjikan. Winger 18 tahun itu tampil mengesankan pada musim 2019/2020 dengan mencetak 7 gol dalam 24 pertandingan La Liga.
Meski berusia muda, Ansu Fati tidak canggung dan tampil cukup tenang. Ansu Fati tidak saja mengandalkan kecepatan atau olah bola, tetapi juga memiliki penyelesaian akhir yang apik yang sangat dibutuhkan Barcelona pada musim ini.
Saat ini Ansu Fati masih dalam pemulihan cedera dan diperkirakan baru benar-benar pulih setelah 9 September nanti.
Selain Ansu Fati, Koeman juga akan mengandalkan sejumlah pemain muda lain seperti Pedri, Demir, hingga Eric Garcia. Tanpa Messi, kolektivitas Barcelona yang merupakan kombinasi pemain senior dan pemain muda akan terasah.
Barcelona berpotensi tidak lagi bergantung kepada satu pemain, seperti ketika masih diperkuat La Pulga. Kolektivitas itu sudah terlihat pada tiga laga awal, di mana penguasaan bola Barcelona di atas 56 persen.
Satu pemain yang dinanti Barcelona adalah Aguero yang kini tengah cedera betis kanan dan harus absen lebih dari dua bulan sejak awal Agustus.
Aguero memang tidak lagi muda. Pada musim lalu penyerang asal Argentina itu juga minim bermain karena bergelut dengan cedera. Namun pengalaman Aguero tetap bisa diandalkan Barcelona saat pulih nanti.
Pada musim 2019/2020 Aguero masih sanggup mengemas 16 gol dalam 24 pertandingan di Premier League. Dengan pulihnya Aguero nanti, Barcelona tetap bisa jadi ancaman. Apalagi jika performa dan hasil yang mereka raih konsisten seperti tiga laga awal Liga Spanyol.