ANALISIS

Tantangan Witan di Lechia Gdansk: "Aku Bermain Maka Aku Ada"

Abdul Susila | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Sep 2021 18:00 WIB
"Cogito ergo sum" sebagai buah pikir dari Rene Decartes melekat dengan perjalanan karier Witan Sulaeman bersama Lechia Gdansk.
Witan Sulaeman ikuti jejak Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Talenta muda Indonesia, Witan Sulaeman, telah resmi dikontrak klub Polandia, Lechia Gdansk, Selasa (31/8). Dalam kontrak dua musim, bisakah Witan melebihi Egy Maulana Vikri?

Faktanya, kehadiran Witan di klub berjulukan Budowlani atau Pekerja Konstruksi, ini diiringi cibiran. Media massa Polandia memprediksi Witan akan mengulangi perjalanan tak mengesankan kompatriotnya di Timnas Indonesia itu.

Egy yang dikontrak Gdansk selama tiga musim tak mampu bersaing. Pemain berposisi winger ini hanya tampil 10 kali di kasta tertinggi. Itu pun dominan sebagai cadangan. Statistik Egy sama sekali tak menggembirakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Witan yang berposisi sama dengan Egy, utamanya sebagai winger kanan, diprediksi bakal mengalami hal serupa. Parameternya penampilan Witan selama dua musim bersama klub Serbia, Radnik Surdulica, juga tak memuaskan.

Pada musim pertamanya, 2019/2020, pemain kelahiran Palu ini tampil 72 menit dalam dua kesempatan. Musim berikutnya lebih buruk: 42 menit dari tiga kesempatan sebagai pengganti. Modal inilah yang dibawa Witan ke Gdansk.

Walau tak impresif bersama Radnik Surdulica, Lechia tetap mengontraknya. Sudah begitu, nama Witan bocor akan dikontrak Gdansk sebelum pelatih baru mereka datang, Tomasz Kaczmarek. Hal ini menjadi pertanyaan media massa Polandia.

Mereka menganalisis Witan didatangkan hanya untuk memenuhi keinginan pemilik saham. Meski perusahaan Indonesia, Paytren, sudah tak menjadi sponsor, Ustaz Yusuf Mansur masih tercatat sebagai pemilik 10 persen saham klub.

Wamenlu Polandia, Marek Magierowski bertemu Egy Maulana VikriEgy Maulana Vikri minim durasi bermain di Lechia Gdansk. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)

Yusuf Mansur lewat PT Veritra Sentosa Internasional mengeluarkan dana sebesar 2,5 juta euro atau setara Rp41,2 miliar pada 2018 untuk mengakuisisi 10 persen saham klub. Yusuf mengatakan status saham tersebut belum dilepas.

Terlepas dari praduga tersebut, bagaimana peluang Witan menembus skuad inti Gdansk?

Di klub berusia 76 tahun ini Witan setidaknya harus bersaing dengan lima pemain. Mereka itu adalah Ilkay Durmus (Turki), Marco Terrazzino (Jerman), Joseph Ceesay (Swedia), Flavio Paixao (Portugal), juga Kacper Sezonienko (Polandia).

Banner Video Highlights MotoGP 2021

Durmus contohnya, sudah tampil enam kali pada musim 2021/2022 sebagai winger kanan. Pemain yang lahir di Jerman dan menimba ilmu sepak bola di akademi VfB Stuttgart ini andal melepaskan umpan silang juga licin saat penetrasi.

Terrazzino yang juga baru didatangkan, punya pengalaman lebih panjang. Mantan pemain 1899 Hoffenheim ini diyakini akan menjadi salah satu pembelian sukses Gdansk. Sebagai jebolan timnas Jerman U-20 teknik individunya tak diragukan.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>

Beban Menghapus Stigma Titipan Sponsor

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER