ANALISIS

Tantangan Witan di Lechia Gdansk: "Aku Bermain Maka Aku Ada"

Abdul Susila | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Sep 2021 18:00 WIB
"Cogito ergo sum" sebagai buah pikir dari Rene Decartes melekat dengan perjalanan karier Witan Sulaeman bersama Lechia Gdansk.
Witan Sulaeman resmi gabung Lechia Gdansk. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Berikutnya Ceesay. Pemain 23 tahun ini sudah tampil enam kali sebagai winger kiri. Selain piawai sebagai penyerang sayap, Ceesay juga cakap sebagai gelandang. Niscaya, nantinya kualitas Cassey akan sering dikomparasi dengan Witan.

Lantas ada dua striker yang juga sering dimainkan sebagai winger, yakni Paixao dan Sezonienko. Dua nama ini akan menjadi pesaing Witan untuk mendapat posisi inti. Utamanya Paixao musim lalu menjadi top skor klub dengan 12 gol.

Musim ini, sebelum Gdansk berganti pelatih, formasi 4-5-1 dan 4-3-3 jadi andalan. Piotr Stokowiec mengandalan Lukasz Zwolinski sebagai ujung tombak. Musim ini Stokowiec telah melesakkan dua gol, setelah musim lalu menceploskan delapan gol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini Gdansk kemungkinan besar tak akan menggunakan formasi 4-5-1 lagi. Dalam tiga musim terakhir, termasuk musim lalu saat menjadi asisten pelatih Pogon Szczecin, Kaczmarek cenderung menggunakan formasi 4-4-2.

Dengan formasi 2 striker ini Witan berpeluang dapat menit main, setidaknya sebagai pengganti. Namun, jika formasi 4-3-3 kembali dipakai, Witan akan kesulitan. Pasalnya, trisula lini depan telah paten dan tiga gelandang kuat dalam bertahan.

Sayangnya Witan bukan pemain dengan karakter perebut bola. Ia pelari, penusuk, dan pengumpan. Saat membela Radnik Surdulica misalnya, ia sering kedodoran. Pembawaannya belum tenang, yang itu berdampak pada kesalahan umpan.

Dalam wawancara yang ditayangkan Lechia Gdansk di kanal Youtube, Kamis (2/9), Witan mengaku bisa bermain di tiga posisi: winger kiri atau kanan dan gelandang serang. Tiga keahlian inilah yang akan ia tawarkan ke pelatih Gdansk.

"Dalam permainan saya bisa bermain sebagai winger, baik itu di kanan maupun di kiri, juga sebagai gelandang serang. Saya bisa bermain untuk semua posisi itu," ucap pemain yang pernah dikontrak PSIM Yogyakarta ini.

Seusai latihan perdana bersama Gdansk, dengan malu-malu, Witan mengaku semuanya berjalan lancar. Secara diplomatis sang pelatih pun memuji bakatnya. Hal sama dialami Egy saat tiba di Gdansk.

"Semuanya baik. Kami hari ini kami berkumpul, karena kami punya pelatih baru. Hari ini [Kamis, 2/9] adalah kali pertama kami berlatih dengannya [Tomasz Kaczmarek]. Semuanya berjalan dengan baik," kata Witan, Kamis (2/9).

Apakah nantinya petualangan Witan itu akan baik saja? Kiranya tidak. Witan selayaknya dapat kritik dan dikupas rutin oleh suporter Gdansk. Jika tak dikritik atau dipuji, artinya Witan jarang main.

Filsuf Prancis Rene Descartes amat dikenal dengan sebuah ungkapan Cogito ergo sum: aku berpikir maka aku ada, bisa menjadi perenungan Witan. Tetapi bagi pesepakbola frasanya mungkin sedikit berubah menjadi 'aku bermain maka aku ada'.

Tudingan bahwa Witan hanya 'pemain titipan' taipan Indonesia di Lechia Gdansk sudah sepantasnya pula dimentahkan. Salah satunya dengan memberi kontribusi lewat penampilan di lapangan.

(jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER