Pola gol-gol Ronaldo yang mirip, setidaknya dalam tiga laga awal bersama Man Utd musim ini, tak lepas dari tanggung jawab yang diemban. Dengan posisi sebagai penyerang utama, Ronaldo tak lagi menampilkan aksi giring bola seperti yang pernah ditunjukkan saat membela Man Utd pada awal milenium ketiga.
Perubahan tipe ini sudah terjadi sejak Ronaldo dipercaya menjadi seorang pemain dengan tipe nomor sembilan, yang sudah dilakoni sejak masa akhir bersama Man Utd di era Sir Alex Ferguson atau sebelum pindah ke Real Madrid.
Selama di Madrid, Ronaldo pun mendapat kesempatan pula tampil sebagai penyerang utama ketika dilatih Carlo Ancelotti yang kemudian dilanjutkan bersama Zinedine Zidane. Begitu pula ketika Ronaldo pindah ke Juventus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain perjalanan karier dan sosok manajer, pertambahan usia juga sedikit banyak mengubah gaya main Ronaldo. Kendati masih memiliki kualitas fisik yang prima, Ronaldo kemungkinan akan sulit jika terus diandalkan sebagai winger yang bertumpu pada kecepatan dan kelincahan.
Toh dengan bermain sebagai striker, lampu sorot tetap mengarah kepada Ronaldo karena masih bisa konstan mencetak gol.
Sebagai penyerang tunggal, Ronaldo masih memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan. Gol yang dianggap sekadarnya tersebut sesungguhnya menuntut insting serta skill mumpuni.
![]() |
Tanpa kecepatan dan daya ledak tinggi, Ronaldo tidak akan mungkin bisa bereaksi cepat mencocor bola yang lepas dari tangkapan kiper. Penempatan posisi pun turut memengaruhi kebisaan Ronaldo menjadi penyerang haus gol. Bagaimana menempatkan diri dekat dengan gawang tanpa terbaca pemain bertahan lawan adalah sebuah seni tersendiri dalam menjalankan tugas sebagai striker.
Sebagai veteran berusia 36, Ronaldo dituntut jeli dan cerdas untuk mempertahankan kondisi fisik agar tidak keteteran menghadapi jadwal padat.
Performanya sejauh ini tidak mengecewakan sebagai sosok gaek di tengah persaingan dengan anak-anak muda, kendati tak lagi tampil di atas lapangan dengan gocekan ribet, ala step over atau scissor, seperti yang dulu pernah diperagakan ketika baru datang ke Manchester dari Sporting Lisbon.
Pemilik rekor gol internasional terbanyak itu menunjukkan telah melakukan adaptasi yang begitu baik di tengah perjalanan waktu yang tak mungkin ia putar balik.
Ronaldo masih punya kesempatan panjang membuktikan diri sebagai pemain yang tak cuma bisa memanfaatkan bola muntah. Untuk hal ini, Ronaldo membutuhkan bantuan dari rekan-rekannya yang bisa mengkreasikan gol-gol dengan cara lain.
Atau sekalipun Ronaldo tak bisa mencetak gol dengan cara indah, Ronaldo akan tetap berada di level sebagaimana dia saat ini asalkan bisa tetap rutin mencetak gol entah dengan cara yang buruk atau tak estetis sekalipun.
Sejelek apapun gol, tetaplah dicari sebagai pembeda dalam sebuah pertandingan sepak bola. Dan seburuk apapun gol Ronaldo tetap akan menambah angka demi angka di dalam catatan statistik sang megabintang yang terus menua.