Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia di atas angin jelang melawan Taiwan dalam pertandingan playoff Kualifikasi Piala Asia 2023 di Buriram, Kamis (7/10), dengan melihat rapor pertemuan.
Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) termasuk Indonesia kerap jadi momok dan sandungan bagi Taiwan.
Dari 31 pertandingan melawan sembilan tim ASEAN, Taiwan hanya menang sembilan kali, 14 kali kalah, dan sisanya imbang. Dari jumlah itu satu di antaranya takluk dari Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, enam dari sembilan kemenangan tim asuhan Vom Ca Nhum itu dominan tercipta dalam lima tahun terakhir. Taiwan menang dua kali atas Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.
Sepak bola Taiwan mengalami peningkatan performa sejak 2016. Dari awalnya di posisi ke-191 FIFA pada Juni 2016, merangsek hingga peringkat ke-157 Oktober 2016.
Toshiaki Imai menjadi salah sosok kunci kesuksesan tersebut. Pelatih asal Jepang ini membuat Taiwan cukup dipandang, setelah sebelumnya hanya jadi bulan-bulanan tim mapan.
 Ilustrasi timnas Taiwan di Kualifikasi Piala Dunia 2022. (AFP/AHMAD ALAMEEN) |
Penampilan Taiwan makin menjanjikan saat diasuh pelatih asal Inggris Gary John White pada 2017 hingga 2018. Periode manis Taiwan mulai berbalik saat ditangani Louis Lancaster pada 2019.
Dari sembilan laga Lancaster hanya mempersembahkan satu kemenangan. Posisinya lantas digantikan Ca Nhum. Dari tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022, Taiwan tiga kali kalah.
Hal ini yang membuat Taiwan terpaksa menjalani laga playoff Piala Asia 2023. Mereka tak pernah menang dalam delapan pertandingan, sama seperti Timnas Indonesia.
Sudah begitu baru-baru ini timnas Taiwan didera insiden mabuk-mabukan. Hal ini membuat federasi sepak bola Taiwan (CTFA) menjatuhkan hukuman kepada enam pemain dan satu pelatih.
Untuk pertandingan melawan Timnas Indonesia, CTFA mengumumkan pada Senin (4/10), hanya membawa 18 pemain ke Buriram, Thailand. Jumlah itu berasal dari enam klub Liga Taiwan 2021.
Dari 18 pemain tersebut hanya terdapat lima nama yang telah menyumbang gol untuk Taiwan. Kelimanya adalah Chen Ting Yang, Lin Cheng Yi, Wu Chun Ching, Lin Chang Jun, dan Li Mao.
Chun Ching adalah pemain kunci Taiwan. Gelandang Tatung FC ini merupakan pemain ketiga dengan caps terbanyak, 53 kali, dan pemain tersubur kedua sepanjang masa Taiwan (11 gol).
Dengan fakta-fakta di atas, pantas kiranya Shin Tae Yong percaya diri bisa mengalahkan Taiwan. Menurut pelatih asal Korea Selatan tersebut Indonesia akan lolos ke babak kualifikasi.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya...
Dari 29 pemain Timnas Indonesia yang berangkat ke Thailand, satu di antaranya belum pernah tampil dalam kompetisi. Pemain tersebut adalah kiper Bali United, Nadeo Argawinata.
Nama-nama pemain yang dipanggil Shin untuk dua pertandingan 'hidup-mati' ini juga menimbulkan pertanyaan dari publik. Pasalnya ada beberapa wajah baru yang dianggap kurang garang.
Beberapa nama baru yang dipanggil Shin adalah Ahmad Agung Setia Budi, Hanis Saghara, Ramai Rumakiek, Gunansar Mandowen, Vava Mario, Taufik Hidayat, Ricky Kambuaya, dan Muhammad Firly.
Sebelum berangkat ke Thailand pada Minggu (3/10), Shin menegaskan bahwa pemain Timnas Indonesia kali ini murni pilihannya. Shin mengaku memantau aksi pemain dalam Liga 1 2021/2022.
Sejak dikontrak PSSI pada Desember 2019, Shin sejatinya telah membuktikan 'mata elang' dalam urusan melihat bakat pemain. Itu terjadi saat menangani Timnas Indonesia U-19.
Kini Shin kembali membuat daftar panggil yang tak lazim bagi sebagian kalangan. Beberapa nama pemain yang dipanggil bukanlah sosok yang dianggap punya kualitas mumpuni.
 Pemain Persija Jakarta Taufik Hidayat (bawah) dipanggil Shin Tae Yong guna melawan Taiwan. (Arsip Persija) |
Bahkan, dua pelatih Liga 1 2021/2022: Milomir Seslija (PSM Makassar) dan Paul Munster (Bhayangkara FC) mengkritisi daftar pemain yang dipanggil.
Namun Shin tetap tenang. Ia bahkan sempat menjawab kritik tersebut melalui media sosial Instagram. Shin sama sekali tak ragu dengan pilihan pemain yang dipanggilnya.
"Selama liga berlangsung saya menonton langsung dan langsung pilih pemain-pemain tersebut, dan percaya kepada pemain yang dipilih," kata Shin di Lapangan G, Senayan pada Sabtu (2/10).
Shin berangkat ke Thailand dengan tantangan besar. PSSI mengultimatum pelatih 50 tahun tersebut agar meloloskan Garuda Merah Putih ke Kualifikasi Piala Asia 2023 jika tak ingin dievaluasi.
Dengan kata lain dua pertandingan melawan Taiwan, pada 7 dan 11 Oktober 2021, menjadi pembuktian mata elang Shin Tae Yong bahwa potensi pemain yang dianggap biasa bisa jadi luar biasa di tangannya.
Posisi Taiwan di dalam peringkat FIFA yang lebih baik dari Garuda Merah Putih, di posisi ke-151 berbanding ke-175, sekaligus jadi tolok ukur bahwa racikan strategi pelatih Korea Selatan itu moncer.
Terlebih lagi, dalam tiga pertandingan yang sudah dijalani Shin Tae Yong plus dua laga uji coba bersama Timnas Indonesia belum berujung kemenangan. Karena itu, melawan Taiwan akan jadi bukti kualitas Shin Tae Yong bersama Timnas Indonesia.
[Gambas:Video CNN]
Rapor Taiwan Lawan Negara ASEAN:
Thailand: 4 kali kalah
Indonesia: 1 kalah
Malaysia: 3 menang, 2 kalah
Kamboja: 2 kalah, 1 Imbang
Laos: -
Myanmar: 2 imbang
Timor: 2 menang
Brunei: -
Vietnam: 2 kalah, 1 imbang
Singapura: 2 menang, 1 kalah
Filipina: 2 menang dan kalah, 3 imbang