3. Lemah dalam Kecepatan
Taiwan lebih menerapkan strategi serangan balik dalam permainannya. Seharusnya strategi ini diimbangi dengan kecepatan pemain untuk melakukan serangan balik.
Anehnya dari sisi kecepatan para pemain Taiwan tidak terlalu istimewa, sehingga serangan balik yang mereka bangun kerap gagal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bisa menjadi keuntungan buat Indonesia yang memiliki pemain-pemain cepat baik di area bertahan maupun menyerang.
4. Tanpa Kekuatan Penuh
Taiwan hadir ke Thailand dengan tidak membawa kekuatan penuh. Permasalahan internal membuat Taiwan kehilangan beberapa pemain inti.
Salah satu permasalahannya yaitu beberapa pemain dan pelatih Taiwan kedapatan melanggar protokol kesehatan dan berpesta minuman keras dalam masa persiapan jelang melawan Indonesia.
Akibatnya, Asosiasi Sepak Bola Taiwan (CTFA) memecat pelatih kepala Henry Won. Empat pemain Taiwan juga dicoret dari tim yaitu Chen Haowei, Bai Shaoyu, Duan Zhu, dan Yu Jiahuang.
Kini, Taiwan hanya membawa 18 pemain ke Thailand untuk menghadapi Indonesia. Situasi ini bisa menjadi keuntungan buat Indonesia.
5. Serangan Lemah
Taiwan juga memiliki kelemahan dalam menyerang. Hal itu terlihat dari jumlah gol yang diproduksi Taiwan di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Dari delapan pertandingan yang dilakoni, Taiwan hanya mampu mencetak empat gol.
Keempat gol tersebut dicetak Taiwan saat menghadapi Yordania (1 gol) pada leg pertama, melawan Australia (2 gol) pada leg pertama dan kedua, serta saat menghadapi Kuwait (1 gol) pada leg kedua Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
(rhr/rhr/jal)