5 Kunci Sukses Indonesia Lolos Kualifikasi Piala Asia 2023

3. Ketajaman Serangan

Timnas Indonesia bukan hanya tampil bagus melawan Taiwan tetapi juga Tim Garuda juga tampil tajam dalam menyerang.

Dalam pertandingan tersebut, Indonesia berani menampilkan permainan build up atau membangun serangan dari bawah.

Tetapi, para pemain Indonesia tidak hanya berani memainkan bola di area sendiri, melainkan Tim Garuda berani mengalirkan bola ke depan atau bermain sepak bola positif.

Dengan permainan umpan-umpan pendek Timnas Indonesia secara bertubi-tubi berusaha membongkar pertahanan berlapis Taiwan.

Meski tidak semua peluang dapat dikonversi menjadi gol, namun kemampuan Indonesia mencetak lima gol dalam dua pertandingan playoff layak diacungi jempol.

4. Kedalaman Skuad

Kesuksesan Timnas Indonesia mengalahkan Taiwan juga tak lepas berkat kedalaman skuad yang dimiliki Shin Tae Yong.

Skuad Timnas Indonesia di playoff Kualifikasi Piala Asia 2023 ini murni kali pertama pilihan langsung Shin Tae Yong melalui pemantauan Liga 1 2021.

Dalam skuad Timnas Indonesia kali ini Shin Tae Yong mengkolaborasikan pemain lama dan pemain baru.

Adapun, tiga pemain debutan paling bersinar di Timnas Indonesia vs Taiwan adalah Ramai Rumakiek, Miftah Sani, dan Ricky Kambuaya.

Ramai dan Ricky sukses mencetak gol ke gawang Taiwan, sementara Miftah Sani berhasil memberikan satu assist.

Dengan 29 pemain pilihan yang dipanggil Shin Tae Yong juga membuatnya leluasa untuk menampilkan permainan sesuai dengan kebutuhan tim. Terlebih, kualitas pemain inti dan pelatih Timnas Indonesia kali ini seimbang.

5. Kepercayaan Diri

Kemenangan Indonesia atas Taiwan juga tak lepas berkat mentalitas pemain yang kuat.

Tim Garuda tampil sangat percaya diri saat menghadapi Taiwan. Kepercayaan diri itu membuat para pemain Timnas Indonesia tampil enjoy dan menikmati permainan melawan Taiwan.

Hal tersebut membuat Indonesia mampu menguasai permainan dan percaya diri dalam memainkan sepak bola menyerang. Permainan seperti ini berbeda dengan gaya permainan Timnas Indonesia sebelumnya yang cenderung lebih banyak menunggu untuk melakukan serangan balik.