Para pembalap WSBK Indonesia 2021 di Sirkuit Mandalika dipastikan wajib menjalani karantina sebelum memulai balapan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur MGPA Cahyadi Wanda saat jumpa pers perkenalan logo Mandalika GP Series di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/10) siang.
"Soal protokol kesehatan bagi pembalap dan ofisial tim dipastikan ada karantina, tetapi saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan pemerintah dan satgas Covid-19," kata Cahyadi menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang tidak kalah penting kami akan menerapkan standar yang sudah diterapkan, yaitu sebelum datang langsung PCR test lalu karantina. Setelah itu baru bisa terbang ke lombok. Setibanya di Lombok mereka langsung menjalani PCR lagi," ujarnya.
Dalam pembahasan yang dilakukan MGPA bersama pemerintah, Satgas Covid-19, dan operator WSBK, skenario protokol kesehatan untuk para pembalap termasuk ofisial tim, tak jauh berbeda dengan balapan seri sebelumnya.
Adapun protokol kesehatan untuk para penonton berbeda. Masyarakat yang ingin menonton pertandingan WSBK di Mandalika pada 19-21 November 2021, akan mengikuti dua peraturan wajib pemerintah.
"Untuk penonton sendiri nanti mereka yang akan menonton harus sudah dua kali vaksin. Mereka juga wajib punya aplikasi PeduliLindungi," ucap Cahyadi menjelaskan.
"Kami menyediakan dua pos. Ibaratnya seperti check in naik pesawat. Di sini kami akan memvalidasi semuanya datanya, PeduliLindungi-nya, hasil swab, mereka sudah clear atau tidak untuk bisa menonton WSBK," katanya.
Mereka yang telah memiliki tiket menonton balapan WSBK dan telah lolos pemeriksaaan, baru diperkenankan masuk ke tribune. Karena di sekitar sirkuit tak boleh ada kendaraan, semuanya akan diangkut bus khusus.
"Buat mereka yang sudah mendapatkan status izin akan mendapatkan gelang. Gelang ini warnanya akan sama dengan bus yang akan mengantar mereka ke tribune," ujarnya.
Persoalan protokol kesehatan untuk balapan WSBK ini belum menjadi isu yang sangat serius karena saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. MGPA tak ingin ajang di Mandalika menjadi tempat penyebaran virus.
"Jadi screening awal ini sangat krusial karena ini yang kami diskusikan secara intensif bahwa event ini juga mengikuti standar protokol yang aman. Dengan adanya mekanisme seperti itu kami akan bisa mengontrol siapa-siapa saja yang nantinya akan menonton," ucap Cahyadi.
(abd/jun)