Petinju kawakan Indonesia, Daud Yordan, tak mau menelan kejutan pahit ketika berhadapan dengan Rachata Khaophimai dalam duel yang berlangsung di Thailand, 19 November 2021.
Daud yang terakhir beradu tinju pada November 2019, dengan kemenangan TKO atas Michael Mokoena, bakal kembali bertarung dalam duel perebutan sabuk juara kelas ringan super versi WBC melawan Khaophimai.
Memiliki keunggulan pengalaman dibanding sang lawan, Daud enggan gegabah. Petarung berjuluk Cino itu tidak bakal menganggap remeh Khaophimai yang baru berusia 18.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tinju adalah olahraga yang tidak bisa diukur. Ukurannya secara matematis saya sudah lebih dari 40 bertanding dan lawan tujuh kali. secara logika bunyinya saya akan menang," kata Daud.
"Tetapi tinju tidak matematis. Tidak bisa satu tambah satu menjadi dua. Segala sesuatunya bisa terjadi di atas ring. Dalam olahraga tinju, satu pukulan bisa mengubah segalanya dan itu sering terjadi. Saya sendiri tidak pernah menganggap remeh siapa pun," sambungnya dalam wawancara dengan Antara.
Berbekal pengalaman pula, Daud menyiapkan hal non-teknis lantaran pertarungan berlangsung di negara lawan.
Daud yang sudah berusia 34 memiliki catatan tarung 40 kali menang, di antaranya 28 kali menang KO, dan empat kali kalah. Sementara Khaophimai selalu menang dalam tujuh kali naik ring dengan catatan empat kemenangan KO.
Menghadapi Khaophimai, Daud mendapat bantuan dari beberapa petinju seperti Ongen Saknosiwi, Jansen Hebi Marapu, Stevie Ongen Ferdinandus, dan Jon Jon Jet sebagai sparring partner.
"Jadi ada banyak mitra latih tanding dan itu sangat membantu saya dalam menyiapkan segala sesuatunya untuk pertandingan nanti," jelas Daud.
(jun)