Ketua Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari mengungkap peluang sanksi Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dicabut Badan Anti Doping Dunia (WADA).
Raja bicara kemungkinan pencabutan sanksi itu setelah bertemu Presiden WADA Witold Banka dan Sekjen Olivier Niggli di General Assembly Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) di Crete, Yunani, Minggu (24/10).
Lelaki yang ditunjuk Menpora Zainudin Amali menjadi Ketua Satuan Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA itu mengatakan perwakilan NOC dari seluruh dunia siap membantu Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa bilang ini akan selesai dua bulan atau tiga bulan. Saya inginnya ini cepat selesai dalam waktu sesegera mungkin. Setelah semuanya jelas, semoga lebih cepat," kata Okto.
"Saya melihat situasi ini sudah cukup baik. Sekarang bolanya ada di kita. Bagaimana caranya bisa kita akselerasi lebih cepat. Bagaimana caranya kita selesaikan dengan maksimal," sambungnya.
Raja menambahkan ada opsi NOC Indonesia akan terbang ke kantor WADA di Kanada setelah dari pertemuan ANOC yang digelar di Yunani. Hal ini akan akan dilaporkan ke Menpora karena perjalanan cukup jauh dan beda benua.
"Kalau seandainya soal administratif selesai segera mungkin, saya tadi berbicara dalam perjalanan, setelah ini kami akan memberikan keterangan langsung ke WADA. Mudah-mudahan saat itu semuanya lengkap," ucap Raja.
Agar semua persoalan administratif selesai, LADI mengaku siap bekerja keras. Wakil Ketua LADI Reza Maulana berjanji akan berupaya keras menyelesaikan segala hal yang dibutuhkan.
Reza menyampaikan saat ini 24 pending matters LADI sudah diselesaikan. Tinggal 122 sampel tes doping yang perlu dikumpulkan kepada Lembaga Anti Doping Jepang (JADA) sebagai supervisi.
(abd/har)