Timnas Indonesia U-23 bakal meminimalisasi peluang timnas Australia U-23 dalam mencetak gol dari situasi bola mati pada laga kedua kualifikasi Piala Asia U-23, Jumat (29/10).
Timnas Australia U-23 yang menekan skuad Garuda Muda pada pertandingan pertama baru bisa mencetak gol pada babak kedua memanfaatkan situasi tendangan bebas.
Evaluasi menjelang laga kedua menghasilkan konklusi agar para pemain tidak melakukan pelanggaran yang menguntungkan anak asuh Trevor Morgan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang harus diantisipasi, jangan bikin pelanggaran karena dia [timnas Australia U-23] bola-bola mati sangat baik. Keunggulan dia bola mati sangat baik karena posturnya tinggi dan mainnya juga sangat baik," ujar Pratama Arhan.
Pemain yang berposisi sebagai bek kiri itu juga menerangkan para pemain sudah mendapat arahan untuk laga kedua berdasar duel di leg pertama.
"Kami juga sudah evaluasi, pemain sudah mengevaluasi masing-masing, kelemahannya apa. Terus kita juga sudah melihat kelemahan lawan, kekuatan lawan juga seperti apa. Persiapan saat ini sih sangat bagus."
"Tim pelatih menekankan untuk kita kerja maksimal biar hasil pertandingan nanti bisa meraih kemenangan. Kondisi kami tidak ada yang cedera serius. Kondisi sangat baik," terang pemain PSIS Semarang itu.
Selama 90 menit meladeni timnas Australia U-23, Tim Merah Putih melakukan 15 pelanggaran. Selain itu timnas Australia U-23 juga mendapat dua tendangan penjuru.
Skuad Olyroos yang mendominasi penguasaan bola hingga 72 persen memiliki kesempatan melepas tembakan sebanyak 14 kali, dengan delapan di antaranya berstatus on target.
(nva/ptr)