TESTIMONI

Rahmi Kurnia: Jamuan Soeharto dan Ironi Perak Olimpiade 1992

Rahmi Kurnia | CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 19:02 WIB
"Kami ini kan berjuang untuk Indonesia. Kami ada di sana juga karena ingin menaikkan bendera Indonesia di Olimpiade 1992."
Rahmi Kurnia salah satu atlet taekwondo terbaik Indonesia. (Arsip Pribadi)

Tampil di Olimpiade jelas berbeda dibandingkan dengan kejuaraan lain, suasananya juga berbeda. Lalu sangat bersemangat. Ada rasa bangga tersendiri bisa tampil di Olimpiade.

Di Olimpiade Barcelona 1992 saya tampil di kelas fin 43kg putri. Saat itu taekwondo hanya cabang ekshibisi di Olimpiade 1992. Akan tetapi perjalanan kami sama dengan teman-teman dari cabang lain.

Di pelatnas kami ada seleksi juga. Lalu sebelum ke Olimpiade kami harus menjalani kualifikasi. Sejak lolos seleksi terakhir Pelatnas saya bertekad, saya mau berjuang demi kehormatan bangsa, mempersembahkan yang terbaik untuk negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimanapun medali perak itu hasil terbaik yang bisa saya raih di Olimpiade 1992. Apalagi Olimpiade ini kan ajang tertinggi dunia olahraga.

Walau ada juga orang-orang Indonesia sendiri yang bilang taekwondo itu kan masih ekshibisi di Olimpiade 1992 di Barcelona atau apalah. Padahal pelaksanaan kami di taekwondo sama dengan cabang olahraga lain. Mau masuk ke Olimpiade perlakuannya sama dengan atlet lain.

Medali yang kami terima, seremoni penghargaannya, pelaksanaan pertandingannya juga sama. Sebelum tampil di Olimpiade 1992 kami juga mengikuti kualifikasi. Jadi seluruhnya itu sama dengan cabang-cabang lain.

Rahmi KurniaRahmi Kurnia foto bersama Susy Susanti dan Alan Budikusuma di Olimpiade 1992. (Arsip Pribadi)

Jadi saya juga kadang-kadang sedih kenapa ada orang-orang yang begitu, menganggap miring taekwondo karena masih masuk ekshibisi di Olimpiade 1992. Kami ini kan berjuang untuk Indonesia. Kami ada di sana juga karena ingin menaikkan bendera Indonesia di Olimpiade 1992.

Cuma tetap saja ada sebagian orang yang masih memandang sebelah mata, bahwa taekwondo hanya hanya ekshibisi dan bla..bla..bla..

Perjuangan kami untuk sampai di Olimpiade tidak berbeda. Periode latihan kami sama, persiapan kami sebelum ke Barcelona 8 bulan, sama dengan cabang lain. Kami juga menginap di hotel yang sama, berangkat dengan tanggal yang sama. Tidak ada perbedaan. Tempat pertandingan juga sama dengan cabor lain.

Tapi tidak tahu kenapa saat ada penghargaan untuk Olimpian, kami tidak dapat. Taekwondo juga tidak dapat.

Malahan, sebutan untuk Olimpian itu hanya bagi mereka yang ikut Olimpiade (tapi bukan ekshibisi), meskipun tidak mempersembahkan medali. Sedangkan kami walaupun mendapatkan medali perak Olimpiade 1992 sama sekali tidak bisa disebut Olimpian.

Dahulu kami pernah perjuangkan agar bisa sama-sama disebut sebagai Olimpian. Tetapi tetap saja ada sebagian dari mereka yang bilang 'karena ekshibisi' jadi tidak bisa dapat penghargaan sebagai Olimpian.

Banner Video Highlights MotoGP 2021

Saya tidak tahu kenapa mereka tidak menganggap kami yang tampil di ekshibisi sebagai Olimpiade. Kalau di negara-negara lain, termasuk di Amerika Serikat, mereka (yang ikut ekshibisi) masih disebut sebagai Olimpian. Saya enggak tahu kenapa di Indonesia seperti itu.

Medali yang diraih atlet-atlet dari cabang ekshibisi sama dengan yang didapat Susy Susanti dan Alan Budikusuma juga. Sama persis medalinya.

Ketika konvoi. Saat tiba kembali di Indonesia kan kami semua diarak dari bandara ke Ancol oleh KONI dan pihak sponsor.

Perlakuan terhadap kami ketika itu sama. Kami semua sama-sama dipersiapkan acara penyambutan, dapat pengalungan bunga juga dan lainnya.

Bahkan waktu dijamu Presiden Soeharto sebelum ke Barcelona juga kami diperlakukan sama. Jadi sebelum berangkat itu kami kan dijamu Presiden Soeharto di Wisma Graha. Waktu itu saya termasuk dari empat atlet yang bercengkrama dengan Presiden Soeharto.

Pada waktu itu selain saya ada Susy Susanti, lalu Sodikin dari angkat besi, dan satu atlet lain. Pokoknya empat atlet itu satu meja dengan Presiden Soeharto di Wisma Graha.

Tapi tidak tahu kenapa, belakangan ini saat ada penghargaan pengakuan sebagai Olimpian, kami tidak bisa disertakan.

(sry/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER